"Kita memfasiltasi, menyediakan fasilitas produksi dengan dukungan finansial 10 paket untuk satu paketnya Rp40 juta," kata Kepala Sub Bidang Tenaga Perfilman Pusat Pengembangan Perfilman pada Kemendikbud, Puspa Dewi saat acara nonton bersama film bioskop "My Stupid Bos" di Markas Kodim 0611 Garut, Jumat (13/4) malam.
Ia menuturkan, anggaran yang disiapkan itu bersifat stimulan untuk mendorong semangat masyarakat berkreasi membuat film yang bagus, menarik dan memiliki pesan moral yang dapat membangun pendidikan karakter bangsa.
Program bantuan itu, kata dia, sudah berjalan sejak 2016 dengan jumlah anggaran yang disiapkan setiap tahun tetap 10 paket untuk pembuatan film.
"Program 10 paket ini sudah berjalan sejak tahun 2016, sampai sekarang, jumlahnya tetap 10 paket," katanya.
Ia menyampaikan, masyarakat atau komunitas kreatif lainnya yang ingin membuat film dapat membuka langsung website Pusat Pengembangan Film Kemendikbud untuk melihat berbagai persyaratannya.
"Kita sudah publish, silakan masyarakat bisa melihat di web," katanya.
Ia menambahkan, selain memberikan bantuan dana pembuatan film, Kemendikbud melalui Pusat Pengembangan Perfilman menyiapkan bantuan pendidikan untuk belajar tentang perfilman, kemudian pelatihan dan workshop tentang film yang diselenggarakan di berbagai daerah.
Ia berharap, berbagai program yang digulirkan itu dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan kecintaannya terhadap film Indonesia, atau memiliki semangat untuk membuat film yang lebih bagus dari sebelumnya.
"Kami punya beberapa program terkait pengembangan perfilman untuk mendorong masyarakat agar meningkatkan apresiasinya atau bisa menyelenggarakan event seperti festival," katanya.