Berawal dari kekagumannya terhadap Pram, aktris Happy Salma berkenalan dengan keluarga sang penulis hingga dia pernah merasakan berada di perpustakaan Pram di rumahnya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
"Di sana banyak buku-buku karya Pram, yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Saya ingin ada orang sebanyak-banyaknya melihat apa yang saya lihat di sana," kata Happy, mewakili Titimangsa Foundation selaku salah satu penyelanggara pameran "Namaku Pram: Catatan dan Arsip", saat pembukaan di Jakarta.
Pram sudah menulis sejak 1950-an, karyanya memang melintasi zaman, namun, tidak bisa dielakkan generasi muda sekarang berjarak dengan tulisan-tulisannya, yang bermuatan kritik terhadap pemerintah atau memotret kehidupan sosial pada sebuah periode.
Happy tertarik mengenalkan Pram dan karya-karyanya hingga pada 2016 ia membuat pentas "Bunga Penutup Abad" yang terinspirasi dari novel "Bumi Manusia". Saat itu, Happy berjanji jika pertunjukkan sukses, dia ingin membuat pameran tentang Pram.
Niatnya disambut baik oleh keluarga Pram, melalui salah satu putrinya Astuti Ananta Toer.
"Semua keluarga terlibat, mereka harus tahu bagaimana cara kerja Opanya," kata Astuti yang hadir dalam acara pembukaan.
"Namaku Pram: Catatan dan Arsip" merupakan kerja sama Titimangsa Foundation dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, diadakan di Dia.Lo.Gue di Kemang mulai 17 April hingga 20 Mei, publik dapat melihat pameran tersebut tanpa dipungut biaya.