Minuman ballo yang diambil dari pohon bisa atasi Diabetis

Kamis, 10 Mei 2018 7:55 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan keterangan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/3/2018). Kementerian ESDM memutuskan untuk menyederhanakan 90 regulasi terkait pengelolaan energi serta menahan harga listrik serta BBM jenis premium dan solar bersubsidi hingga tahun 2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jeneponto (Antaranews Jateng) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dijamu khusus dengan ballo alias tuak khas Sulawesi Selatan oleh Legislator Komisi VII Mukhtar Tompo di kediamannya di Desa Batujala, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Rabu.

"Saya senang karena rombongan Bapak Menteri mau singgah di kediaman saya di Jeneponto sekaligus mencicipi hidangan yang kami suguhkan, termasuk ballo tala," ujar Mukhtar Tompo di Jeneponto.

Ia mengatakan, menu minuman seperti ballo yang baru saja diambil dari pohonnya secara budaya punya banyak manfaat untuk kesehatan, apalagi rasanya yang segar dan manis.

Beberapa manfaat yang diketahuinya yakni mampu mengatasi penyakit diabetes. Meskipun berasal dari bahan yang mengandung gula, tuak dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Dengan meminum sesuai takaran, ia mengemukakan, tuak dapat menjadi salah satu minuman yang dapat membantu mengatasi diabetes.

Manfaat lainnya sebagai obat penenang, menurunkan demam, mengurangi tingkat stres, mengatasi sembelit, menjaga sistem pencernaan dan memperlancar air susu ibu (ASI).

"Semua manfaat ini diketahui oleh orang Jeneponto dan Sulsel pada umumnya, tapi tetap harus sesuai dengan kadarnya, jangan berlebih," katanya.

Mukhtar mengaku, tuak ballo juga akan membawa dampak buruk jika telah difermentasi karena mengandung alkohol tinggi.

"Kalau sejarahnya memang ballo ini diminum seperti itu karena manfaatnya yang banyak. Tapi, setelah banyak yang tahu cara fermentasi itu, makanya ballo juga jadi minuman memabukkan," ujarnya menambahkan.(Editor : Priyambodo).

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Terpopuler - Seni dan Budaya