Dita Siska ditangkap diduga terlibat terorisme
Minggu, 13 Mei 2018 14:58 WIB
Rumah orang tua Dita Siska Millenia di Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. (Foto: Heru Suyitno)
Temanggung (Antaranews Jateng) - Warga Desa Jambon, Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kaget bahwa seorang warga setempat, Dita Siska Millenia, ditangkap di Markas Komando Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Kepala Desa Jambon, Kecamatan Gemawang Wardoyo di Temanggung, Minggu, membenarkan bahwa Dita adalah warga RT 09/RW 03, Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung.
Seperti diketahui polisi mengamankan terduga teroris perempuan atas nama Dita Siska Millenia dan Siska Nur Azizah yang sedang menyusun strategi penyerangan saat kericuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Wardoyo menuturkan pada Sabtu (12/5) malam diberitahu petugas polisi bahwa Dita ditangkap di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kami selaku kepala desa dan juga warga keget dengan penangkapan tersebut, kami tidak mengira karena selama ini dia juga biasa-biasa saja, tidak ada yang mencurigakan," katanya.
Ia menuturkan setelah lulus dari SD Jambon, Dita melanjutkan ke salah satu SMP di Malebo, Kecamatan Kandangan dan terakhir mondok di sebuah pondok pesantren di Patean Kendal.
Ia mengatakan Dita anak nomor dua dari pasangan Suwal dan Ari Suprapti yang sehari-hari hidup dari bertani.
Orang tua Dita, Suwal juga mengaku kaget dengan penangkapan putrinya tersebut.
Ia mengatakan Dita setelah lulus dari SMP di Malebo kemudian melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren di Patean Kendal.
"Selama di pondok pesantren dia pulang ke rumah setiap dua bulan sekali, tetapi juga pernah sampai enam bulan baru pulang. Kabar terakhir dia praktik mengajar di sebuah pondok pesantren di Majenang, Cilacap," katanya.
Ia mengatakan setiap pulang ke rumah tidak pernah cerita apa-apa atau hal-hal yang mencurigakan.
"Sekitar lima hari lalu dia memberi kabar lewat SMS ingin pulang, tetapi ternyata ada kabar penangkapan tersebut," katanya.
Kepala Desa Jambon, Kecamatan Gemawang Wardoyo di Temanggung, Minggu, membenarkan bahwa Dita adalah warga RT 09/RW 03, Desa Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung.
Seperti diketahui polisi mengamankan terduga teroris perempuan atas nama Dita Siska Millenia dan Siska Nur Azizah yang sedang menyusun strategi penyerangan saat kericuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Wardoyo menuturkan pada Sabtu (12/5) malam diberitahu petugas polisi bahwa Dita ditangkap di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kami selaku kepala desa dan juga warga keget dengan penangkapan tersebut, kami tidak mengira karena selama ini dia juga biasa-biasa saja, tidak ada yang mencurigakan," katanya.
Ia menuturkan setelah lulus dari SD Jambon, Dita melanjutkan ke salah satu SMP di Malebo, Kecamatan Kandangan dan terakhir mondok di sebuah pondok pesantren di Patean Kendal.
Ia mengatakan Dita anak nomor dua dari pasangan Suwal dan Ari Suprapti yang sehari-hari hidup dari bertani.
Orang tua Dita, Suwal juga mengaku kaget dengan penangkapan putrinya tersebut.
Ia mengatakan Dita setelah lulus dari SMP di Malebo kemudian melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren di Patean Kendal.
"Selama di pondok pesantren dia pulang ke rumah setiap dua bulan sekali, tetapi juga pernah sampai enam bulan baru pulang. Kabar terakhir dia praktik mengajar di sebuah pondok pesantren di Majenang, Cilacap," katanya.
Ia mengatakan setiap pulang ke rumah tidak pernah cerita apa-apa atau hal-hal yang mencurigakan.
"Sekitar lima hari lalu dia memberi kabar lewat SMS ingin pulang, tetapi ternyata ada kabar penangkapan tersebut," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Klopp tak kaget akan perubahan yang diciptakan Mourinho di Tottenham
16 December 2020 6:47 WIB, 2020
Pangeran Harry-Meghan mundur dari Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth kaget
09 January 2020 9:08 WIB, 2020