"Ada titik-titik krusial untuk tahu puasanya berisiko atau tidak," ujar spesialis penyakit dalam dari RSCM, dr. Em Yunir, SpPD-KEMD, di Jakarta, Rabu.
Waktu yang dimaksud yakni sebelum berbuka puasa dan dua jam setelah berbuka, sebelum tidur, sebelum sahur dan di tengah hari.
Yunir mengatakan, pemeriksaan gula darah ini demi menjaga kadar gula dalam batas normal sekaligus mencegah hipoglikemi (kadar gula rendah). Kadar gula darah normal pada tubuh, yakni sebelum makan antara 70-130 mg/dL.
Lalu, dua jam setelah makan, kurang dari 180 mg/dL. Setelah tidak makan atau berpuasa selama setidaknya delapan jam kurang dari 100 mg/dL.
Seseorang yang mengalami kekurangan gula darah umumnya merasa mudah lapar, pusing, keringat dingin, berkunang-kunang dan bingung. Kondisi ini bisa mengganggu jantung hingga berujung terjadinya serangan jantung. (Editor : Monalisa).
Baca juga: Penyandang diabetes harus batasi karbohidrat kompleks saat berbuka puasa