Purwokerto (Antaranews Jateng) - Realisasi pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, hingga saat ini telah mencapai 21.720 ton, kata Kepala Bulog Subdivre Banyumas Sony Supriyadi.

     "Jadi sudah mencapai 45,25 persen dari target tahun 2018. Target kami diturunkan dari sebelumnya sebanyak 53.000 ton menjadi 48.000 ton," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

     Ia mengatakan diturunkannya target pengadaan beras itu karena salah satu kabupaten di wilayah kerja Bulog Banyumas, yakni Cilacap sudah tidak menyalurkan bantuan sosial beras keluarga sejahtera (bansos rastra), melainkan menggunakan bantuan pangan nontunai (BPNT).

     Sementara tiga kabupaten lainnya, yakni Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara masih menyalurkan bansos rastra bagi warga miskin di wilayah itu.

     Lebih lanjut, Sony mengatakan setelah libur cuti bersama Lebaran 2018, pihaknya kembali menerima kontrak dari mitra kerja pengadaan beras.

     "Pengadaan jalan terus dan hari ini (25/6) ada kontrak lebih dari 100 ton yang masuk," katanya.

     Ia mengakui jika masa panen di wilayah eks Keresidenan Banyumas berlangsung "lumintu" atau berkelanjutan sehingga sebelum lebaran, ada beberapa desa yang telah memasuki masa panen.

     Menurut dia, gabah hasil panen yang telah dikeringkan pada saat sebelum lebaran itu sekarang dikirim ke gudang Bulog Sokaraja, Banyumas.

     "Hanya saja petani yang panen saat sekarang agak kesulitan untuk mengeringkan gabahnya karena kondisi cuaca sering mendung dan kadang terjadi hujan meskipun sedang musim kemarau," katanya.

     Selain beras, kata dia, pihaknya dalam beberapa waktu ke depan akan mulai menyerap gabah dari petani.

     Menurut dia, pihaknya akan menyosialisasikan rencana penyerapan gabah tersebut dalam waktu dekat.