Nizhny Novgorod (Antaranews Jateng) - Kroasia bangkit setelah kemasukan gol pada menit awal untuk melaju ke perempat final Piala Dunia berkat kemenangan adu penalti 3-2 atas Denmark, menyusul skor imbang 1-1 pada pertandingan 16 besar di Nizhny Novgorod, Minggu (Senin dini hari WIB).

Kroasia akan berhadapan dengan tim tuan rumah Rusia pada babak perempat final di Fisht, Sabtu (7/7).

Kroasia semestinya dapat mengamankan kemenangan lima menit sebelum akhir perpanjangan waktu, namun eksekusi penalti Luka Modric dapat digagalkan Kasper Schmeichel.

Operan Modric yang mendorong Ante Rebic menuju ke gawang, sebelum dijatuhkan Mathias Jorgensen, dan memberi peluang bagi Kroasia untuk mengunci kemenangan sebelum adu penalti. Namun Schmeichel melakukan penyelamatan cerdas untuk mempertahankan kedudukan 1-1.

Dua gol pada empat menit pembukaan menjadikan awal pertandingan di Stadion Nizhny Novgorod berlangsung menarik. Namun hal itu tidak berlanjut ketika kedua tim memilih untuk tampil berhati-hati demi menjaga peluang lolos ke delapan besar Piala Dunia.

Jorgensen hanya memerlukan 57 detik untuk mematahkan pertahanan Kroasia pada akhir lemparan jarak jauh Jonas Knudsen, mengarahkan bola dengan kaki kirinya ketika bola kemudian memantul mengenai rekan setimnya Thomas Delaney.

Kiper Kroasia Danijel Subasic bersiap menyambut bola sepakan Jorgensen, namun bola yang terdefleksi masuk ke gawangnya.

Terdapat elemen komedi untuk terciptanya gol penyama kedudukan pada menit keempat bagi Mario Mandzukic, ketika keunggulan awal Denmark segera terhapuskan.

Sepakan yang melintasi pertahanan Denmark dibuang Henrik Dalsgraad, namun bola menghantam wajah rekan setimnya Andreas Christensten, menciptakan efek "pinball" yang membuat bola jatuh ke penguasaan Manduzkic, yang kemudian memasukkannya ke gawang dari jarak dekat.

Modric-Eriksen

Harapan akan dampak Christian Eriksen untuk Denmark dan Modric untuk Kroasia begitu tinggi, namun mereka tidak mampu berbuat banyak.

Upaya Eriksen mengenai bagian atas mistar gawang sebelum turun minum, sedangkan di sisi lain lapangan, Ivan Rakitic memaksa Schmeichel melakukan penyelamatan.

Setelah turun minum, peluang-peluang semakin sedikit meski Kroasia menaikkan tempo menjelang berakhirnya waktu normal namun mereka kesulitan menundukkan pertahanan Denmark.

Pada perpanjangan waktu, bola lemparan ke dalam yang dikirimkan Knudsen menjadi senjata paling berbahaya, namun pemenang laga tetap ditentukan melalui adu penalti.