Tanaman kentang di Dieng diselimuti es
Jumat, 6 Juli 2018 16:58 WIB
Tanaman kentang yang rusak akibat terkena embun upas yang muncul di Dataran Tinggi Dieng pada Jumat (6-7-2018) dini hari. (Foto: Dok. Alif Fauzi)
Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Sejumlah tanaman kentang di di Dataran Tinggi Dieng khususnya Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diselimuti bunga es atau embun upas (frost) akibat dinginnya suhu udara di daerah itu.
"Dini hari tadi embun upasnya terlihat cukup tebal, kemarin masih tipis. Tadi malam suhunya terasa sangat dingin, saya tidak sempat melihat termometer tapi mungkin sampai di bawah minus 5 derajat Celcius," kata salah seorang warga Dieng Kulon, Alif Faozi, di Banjarnegara, Jumat.
Menurut dia, munculnya embun upas sulit diprediksi karena sangat tergantung pada suhu udara di Dataran Tinggi Dieng.
Dia mencontohkan sebelum embun upas muncul pada Jumat (6/7) dini hari, suhu udara pada Kamis (5/7) sore terasa sangat dingin dan malam harinya makin dingin.
"Kalau sore ini terasa seperti biasa, suhu udara sekitar 16 derajat Celcius. Mungkin nanti malam embun upasnya tidak muncul, kalaupun muncul mungkin tipis," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa itu.
Ia mengakui munculnya embun upas merupakan fenomena menarik bagi wisatawan karena seolah Dataran Tinggi Dieng diselimuti salju.
Akan tetapi, kata dia, embun upas merusak tanaman kentang yang banyak dibudidayakan petani di Dataran Tinggi Dieng. Bahkan, tanaman kentang yang terkena embun upas akan mengering dan bisa mati.
"Seperti sore ini, banyak tanaman kentang yang mengering akibat terkena embun upas yang muncul tadi malam hingga Jumat dini hari," katanya.
Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengakui jika embun upas mulai muncul dalam beberapa hari terakhir namun masih tipis dan tidak luas.
Akan tetapi, kata dia, embun upas yang muncul pada Jumat (6/7) dini hari cukup luas dan areal tanaman kentang yang terkena terlihat putih semua seperti tertutup bunga es.
"Tadi pagi, suhu udara di bawah 0 (nol) derajat Celcius, mungkin sekitar minus 5 derajat Celcius," katanya,
Ia memperkirakan luas lahan tanaman kentang yang terkena embun upas sekitar 30 hektare dan tanamannya bisa rusak.
"Kalau tanaman kentang dengan umur di bawah 60 hari, ada kemungkinan akan puso. Daun tanaman kentang bakal menguning seperti terbakar," katanya.
"Dini hari tadi embun upasnya terlihat cukup tebal, kemarin masih tipis. Tadi malam suhunya terasa sangat dingin, saya tidak sempat melihat termometer tapi mungkin sampai di bawah minus 5 derajat Celcius," kata salah seorang warga Dieng Kulon, Alif Faozi, di Banjarnegara, Jumat.
Menurut dia, munculnya embun upas sulit diprediksi karena sangat tergantung pada suhu udara di Dataran Tinggi Dieng.
Dia mencontohkan sebelum embun upas muncul pada Jumat (6/7) dini hari, suhu udara pada Kamis (5/7) sore terasa sangat dingin dan malam harinya makin dingin.
"Kalau sore ini terasa seperti biasa, suhu udara sekitar 16 derajat Celcius. Mungkin nanti malam embun upasnya tidak muncul, kalaupun muncul mungkin tipis," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa itu.
Ia mengakui munculnya embun upas merupakan fenomena menarik bagi wisatawan karena seolah Dataran Tinggi Dieng diselimuti salju.
Akan tetapi, kata dia, embun upas merusak tanaman kentang yang banyak dibudidayakan petani di Dataran Tinggi Dieng. Bahkan, tanaman kentang yang terkena embun upas akan mengering dan bisa mati.
"Seperti sore ini, banyak tanaman kentang yang mengering akibat terkena embun upas yang muncul tadi malam hingga Jumat dini hari," katanya.
Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengakui jika embun upas mulai muncul dalam beberapa hari terakhir namun masih tipis dan tidak luas.
Akan tetapi, kata dia, embun upas yang muncul pada Jumat (6/7) dini hari cukup luas dan areal tanaman kentang yang terkena terlihat putih semua seperti tertutup bunga es.
"Tadi pagi, suhu udara di bawah 0 (nol) derajat Celcius, mungkin sekitar minus 5 derajat Celcius," katanya,
Ia memperkirakan luas lahan tanaman kentang yang terkena embun upas sekitar 30 hektare dan tanamannya bisa rusak.
"Kalau tanaman kentang dengan umur di bawah 60 hari, ada kemungkinan akan puso. Daun tanaman kentang bakal menguning seperti terbakar," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024