Solo (Antaranews Jateng) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengajukan penerbangan tambahan untuk perjalanan ibadah umrah pada akhir tahun 2018 seiring dengan tingginya permintaan dari masyarakat.

"Tepatnya mulai bulan Oktober hingga Desember kami sudah mengajukan `extra flight` (jadwal penerbangan tambahan, red)," kata Manajer Penjualan Garuda Indonesia Kantor Cabang Surakarta Budi Priantoro di Solo, Selasa.

Menurut dia, dari pengajuan yang dilakukan untuk bulan Oktober dan November sebanyak dua kali "extra flight"/minggu, sedangkan selama Desember sebanyak empat kali "extra flight"/minggu.

"Saat ini pengajuan yang kami lakukan sedang diproses, mudah-mudahan bisa terealisasi. Kalau terealisasi maka selama bulan Oktober dan November ada sebanyak lima kali penerbangan/minggu, sedangkan bulan Desember sebanyak enam kali/minggu," katanya.

Ia mengatakan pengajuan "extra flight" dilakukan mengingat hingga saat ini tingkat keterisian untuk penerbangan umrah pada periode tersebut sudah mencapai 95 persen.?

Sebagai evaluasi, dikatakannya selama tahun 2017 tingkat keterisian penerbangan untuk perjalanan ibadah umrah melalui Solo sekitar 90-100 persen. Ia mengatakan untuk grup yang tidak bisa diakomodasi dari Solo terpaksa harus dilewatkan Jakarta.

"Beberapa yang lain pakai `extra flight`. Tahun ini kami juga sudah menambah satu frekuensi penerbangan/minggu dengan kapasitas 335 penumpang. Penerbangan ini kami lakukan di hari Sabtu," katanya.

Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Pengusaha Umrah Travel Haji Indonesia (Perpuhi) Her Suprabu mengatakan penambahan frekuensi penerbangan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia seiring dengan tingginya permintaan ibadah umrah oleh masyarakat. Bahkan pada musim umrah lalu ada kenaikan jumlah jamaah antara 10-15 persen dibandingkan sebelumnya.

Adapun pada periode musim umrah kemarin, dikatakannya, jumlah peserta umrah yang berangkat dari Solo sekitar 30.000 orang.

"Saya prediksi pada musim umrah mendatang kembali ada kenaikan volume jamaah umrah, mungkin sekitar 10 persen," katanya.