Festival Cheng Ho digelar selama 11 hari
Selasa, 7 Agustus 2018 19:13 WIB
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Ida Bagus Ketut Alamsyah (tengah) dan Manager Operasional Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Anandita Rinaldie (kanan) saat memberikan keterangan tentang even Festival Cheng Ho 2018, di Semarang, Selasa(7/8). (Foto: Zuhdiar Laeis)
Semarang (Antaranews Jateng) - Festival Cheng Ho yang merupakan pergelaran pariwisata tahunan di Kota Semarang bakal digelar selama 11 hari pada tahun ini, mulai tanggal 9-19 Agustus 2018.
"Festival Cheng Ho yang digelar pada tahun ini merupakan yang terlama waktunya," kata Manager Operasional Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Anandita Rinaldie di Semarang, Selasa.
Ia menjelaskan Festival Cheng Ho merupakan peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Kong di Semarang, tepatnya di Pantai Simongan yang sekarang ini sudah menjadi daratan.
Pergelaran festival, kata dia, diisi dengan berbagai hiburan dan tradisi, yakni mengarak patung Cheng Ho dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong, demikian sebaliknya.
"Nanti ada kirab Sam Poo Kong pada 12 Agustus 2018 mulai pukul 05.00-07.00 WIB dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong. Ada lima patung Cheng Ho yang akan dikirab," katanya.
Sesampainya di Kelenteng Sam Poo Kong, kata dia, patung Cheng Ho akan dipertemukan dengan patung asli Cheng Ho yang terletak di Gua Gedung Batu di kompleks kelenteng tersebut.
"Patung akan didiamkan sekitar 5-6 jam, sebelum diarak kembali ke Kelenteng Tay Kak Sie. Rencananya, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan ikut arak-arakan patung Cheng Ho," ujarnya.
Tak hanya arak-arakan, kata dia, Festival Cheng Ho 2018 juga diisi dengan berbagai hiburan, seperti Cheng Ho Night Festival pada 11 Agustus 2018, kemudian panggung kesenian pada 12 Agustus 2018.
Masih ada banyak lagi, kata dia, seperti napak tilas sejarah Cheng Ho sehingga bisa sampai di Semarang dengan mengundang sekitar 500 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Jadi, semacam tur sejarah Cheng Ho pada 15 Agustus 2018 agar siswa paham bagaimana sejarah Laksamana Cheng Ho. Ada pula beragam lomba untuk berbagai usia (16-17/8) dan bakti sosial (14/8)," katanya.
Anandita menambahkan berbagai atraksi kesenian juga bakal digelar, seperti pertunjukan barongsai, tarian kontemporer, dan musik mandarin yang tentunya dengan mengangkat kearifan lokal Semarang.
Untuk harga tiket, kata dia, sebesar Rp10 ribu/orang untuk bisa menyaksikan Festival Cheng Ho, tetapi khusus pada 12 Agustus 2018 mulai pukul 06.00-09.00 WIB gratis atau tidak berbayar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Ida Bagus Ketut Alamsyah menyebutkan Festival Cheng Ho merupakan salah satu unggulan Jateng.
"Festival Cheng Ho juga dimasukkan dalam 100 kalender even Kementerian Pariwisata sebagai peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Kota Semarang pada 613 tahun yang lalu," katanya.
Alamsyah menjelaskan Festival Cheng Ho merupakan wujud kebersamaan yang ada dalam keberagaman karena merupakan tradisi warga keturunan Tionghoa di Semarang yang sudah sedemikian mengakar.
"Ini memberikan pembelajaran bahwa dalam keberagaman ada kebersamaan. Jadi, ada keterbukaan. Di Semarang ini, ada beberapa objek wisata unggulan seperti Kelenteng Sam Poo Kong, Lawang Sewu, dan Kota Lama," katanya.
"Festival Cheng Ho yang digelar pada tahun ini merupakan yang terlama waktunya," kata Manager Operasional Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Anandita Rinaldie di Semarang, Selasa.
Ia menjelaskan Festival Cheng Ho merupakan peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Kong di Semarang, tepatnya di Pantai Simongan yang sekarang ini sudah menjadi daratan.
Pergelaran festival, kata dia, diisi dengan berbagai hiburan dan tradisi, yakni mengarak patung Cheng Ho dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong, demikian sebaliknya.
"Nanti ada kirab Sam Poo Kong pada 12 Agustus 2018 mulai pukul 05.00-07.00 WIB dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong. Ada lima patung Cheng Ho yang akan dikirab," katanya.
Sesampainya di Kelenteng Sam Poo Kong, kata dia, patung Cheng Ho akan dipertemukan dengan patung asli Cheng Ho yang terletak di Gua Gedung Batu di kompleks kelenteng tersebut.
"Patung akan didiamkan sekitar 5-6 jam, sebelum diarak kembali ke Kelenteng Tay Kak Sie. Rencananya, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan ikut arak-arakan patung Cheng Ho," ujarnya.
Tak hanya arak-arakan, kata dia, Festival Cheng Ho 2018 juga diisi dengan berbagai hiburan, seperti Cheng Ho Night Festival pada 11 Agustus 2018, kemudian panggung kesenian pada 12 Agustus 2018.
Masih ada banyak lagi, kata dia, seperti napak tilas sejarah Cheng Ho sehingga bisa sampai di Semarang dengan mengundang sekitar 500 siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Jadi, semacam tur sejarah Cheng Ho pada 15 Agustus 2018 agar siswa paham bagaimana sejarah Laksamana Cheng Ho. Ada pula beragam lomba untuk berbagai usia (16-17/8) dan bakti sosial (14/8)," katanya.
Anandita menambahkan berbagai atraksi kesenian juga bakal digelar, seperti pertunjukan barongsai, tarian kontemporer, dan musik mandarin yang tentunya dengan mengangkat kearifan lokal Semarang.
Untuk harga tiket, kata dia, sebesar Rp10 ribu/orang untuk bisa menyaksikan Festival Cheng Ho, tetapi khusus pada 12 Agustus 2018 mulai pukul 06.00-09.00 WIB gratis atau tidak berbayar.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Ida Bagus Ketut Alamsyah menyebutkan Festival Cheng Ho merupakan salah satu unggulan Jateng.
"Festival Cheng Ho juga dimasukkan dalam 100 kalender even Kementerian Pariwisata sebagai peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Kota Semarang pada 613 tahun yang lalu," katanya.
Alamsyah menjelaskan Festival Cheng Ho merupakan wujud kebersamaan yang ada dalam keberagaman karena merupakan tradisi warga keturunan Tionghoa di Semarang yang sudah sedemikian mengakar.
"Ini memberikan pembelajaran bahwa dalam keberagaman ada kebersamaan. Jadi, ada keterbukaan. Di Semarang ini, ada beberapa objek wisata unggulan seperti Kelenteng Sam Poo Kong, Lawang Sewu, dan Kota Lama," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
China sebut kelelahan jadi penyebab takluk dari Timnas Indonesia U-19
18 October 2019 5:16 WIB, 2019
Pelatih: Doa bersama timnas Malaysia tak hanya saat lawan Indonesia
05 September 2019 7:45 WIB, 2019
Pasangan Christopher Rungkat dan Cheng-Peng runner-up Sofia Terbuka
11 February 2019 15:52 WIB, 2019