Dalam pertandingan tersebut pelatih Juergen Klopp meracik Liverpool tampil seimbang. Virgil Van Dijk yang memimpin jantung pertahanan membuat The Reds terlihat solid di lini belakang serta tetap mengancam di lini depan.
Lini belakang Liverpool di awal musim ini memang terlihat solid. Setelah kemenangan 4-0 atas West Ham pada hari pembukaan, mereka mampu mengumpulkan enam poin dan dua clean sheet dari dua pertandingan pembukaannya.
Ketika banyak orang akan merasa bahwa penampilan awal Liverpool telah mengonfirmasi prediksi-prediksi pramusim bahwa mereka akan menjadi penantang serius terhadap juara bertahan Manchester City untuk meraih gelar musim ini, Klopp mengatakan ia tidak tertarik dengan pembicaraan seperti itu.
"Itu sangat dini. Saya tidak bisa untuk benar-benar peduli. kami tidak berada dalam persaingan dengan tim-tim Liga Inggris lain setiap pekannya. Saya tidak 100 persen yakin pada malam ini bahwa di babak pertama kami akan mencetak gol," kata pria Jerman itu.
"Anda harus memainkannya sebagaimana adanya dan menjadi penantang sebenarnya, Target kami adalah untuk menjadi lawan yang menyulitkan. Masih terlalu dini untuk mengatakan apapun setelah dua pertandingan. Anda dapat mendiskusikan apapun yang Anda mau, tapi lakukanlah tanpa kami."
Titik balik
Ancaman serangan Palace dilakukan sejak awal dan pemain sayap Andros Townsend mengirimkan peringatan ketika sepakan jarak jauhnya membentur mistar gawang setelah bergerak memotong dengan kaki kirinya.
Namun arah permainan berubah ketika tim tamu mendapat penalti ketika Mamadou Sakho dinyatakan melanggar Mohammed Salah.
Palace merasa Salah tidak dilanggar namun, meski protes, Milner tetap berkepala dingin untuk menaklukkan Wayne Hennessey dan membawa tim Merseyside itu menuju turun minum dengan keunggulan.
Tugas Palace menjadi semakin berat 15 menit sebelum pertandingan usai, ketika bek Aaron Wan-Bissaka diusir keluar lapangan akibat pelanggarannya terhadap Salah.
Mane mengubah skor menjadi 2-0 pada fase akhir pertandingan dengan kekuatan dan kemampuannya, ketika ia menggebrak dari garis tengah lapangan, setelah mendapatkan umpan terobosan Salah, dan mengecoh Hennessey sebelum mengemas gol.
Manajer Palace yang pernah mengarsiteki Liverpool dan Inggris Roy Hodgson kesal dengan keputusan penalti tersebut.
"Saya memiliki rasa nyaman dan kebanggaan pada penampilan tim, namun itu tidak akan mengubah kekecewaan dan rasa marah saya," ucapnya.