Sukoharjo (Antaranews Jateng) - Pengrajin seserahan dan mahar pernikahan di Kampung Soka Desa Madegondo Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo pada musim hajatan saat ini kebanjiran pesanan.

Seorang pengrajin Farida Rohmawati (29), warga RT 04 RW 03 Soka Madegondo Karanganyar, Selasa, mengatakan permintaan seserahan dan mahar untuk pernikahan pada musim hajatan seperti saat ini rata-rata bisa mencapai tujuh paket per hari.

Sementara, lanjutnya, jika lagi sepi hajatan seperti bulan puasa hampir tidak ada pesanan untuk membuat seserahan atau mahar pernikahan.

"Order antara lain kotak lamaran, cincin, seserahan pernikahan, kartu undangan, dan lainnya. Omzet dari hasil bisnis ini antara Rp11 juta hingga Rp15 juta per bulan," katanya.

Menurut Farida, pesanan jasa kerajinan seserahan dan mahar pernikahan datang dari berbagai daerah seperti Wonogiri, Sragen, Klaten, Solo, Salatiga, Karanganyar, Boyolali, hingga ke Jakarta.

"Saya menawarkan jasa membuat seserahan lebih murah satu paket hanya antara Rp400 ribu hingga Rp700 ribu. Order bulan ini, mencapai 35 paket," kata Farida yang mengaku lulusan sarjana Sastra Indonesia UNS Surakarta.

Farida mengatakan bisnisnya ditekuni sejak awal 2017 hingga sekarang dengan mengajak dua teman kuliah dengan modal awal masing-masing hanya Rp500 ribu. Namun, bisnis usaha mikro kecil menengah (UMKM) kini sudah makin berkembang.

"Saya bersama dua teman setelah lulus kuliah bekerja di sebuah perusahaan masing-masing, tetapi kami terpaksa keluar dari tempat kerja untuk menekuni bisnis ini," kata Farida.

Dia mengatakan kerajinan seserahan dibuat tergantung selera permintaan konsumen dan semua barang kadang dari mereka. Setelah dihiasi dalam kotak akan terlihat cantik, mewah, dan indah siap dikirim, kadang pelanggan mengambil sendiri ke pengrajin.

Menurut dia, kerajinan seserahan dan mahar pernikahan masih jarang di daerah seperti Sukoharjo, sehingga banyak yang menggunakan jasa pengrajin. Konsumen bisa mengetahui melalui penawaran baik online maupun pameran-pameran yang diadakan dinas terkait.

Menyinggung soal bahan-bahan yang digunakan, dia mengatakan banyak dicari di Sukoharjo dan Solo, tetapi hal itu tergantung permintaan konsumen.

Menurut dia, melihat potensi pasar hingga sekarang, pihaknya terus menekuni dan mengembangkan bisnis tersebut, bahkan bisa bersinergi dengan para pengrajin dari Sukoharjo dan Kota Solo, serta selalu mengedepankan kreasi dan inovasi yang sedang ngetren saat ini.