"Mengucapkan terima kasih bisa meningkatkan kadar kebahagiaan seseorang sekaligus memperbaiki kesejahteraannya. Melihat manfaat ini, saya rasa ini adalah tipe perilaku yang seharusnya kita lakukan lebih sering," ujar asisten profesor pemasaran dari Universitas Texas di Austin's McCombs School of Businnes, Amit Kumar.
Hanya saja, orang terkadang tak ingat kapan terakhir kali bersyukur. Mereka merasa canggung bahkan untuk sekedar bilang terima kasih.
Untuk sampai pada temuan ini, Kumar melakukan sejumlah percobaan yang intinya meminta partisipan studi mengirimkan surat berisi ucapan terima kasih pada seseorang dalam hidupnya.
Sebelum mengirim surat, si penulis ditanya kira-kira seperti apa reaksi sang penerima surat nantinya. Peneliti lalu mensurvei reaksi para penerima surat.
Peneliti menemukan, para penulis surat secara konsisten salah menilai, merasa canggung berlebihan, meremahkan suasana hati si penerima dan terkejut saat menerima catatan.
"Penulis berpikir hal-hal seperti, "apakah kata-kataku benar dan haruskah aku mengartikulasikannya? Ini bisa menjadi hambatan saat menulis. Namun, bila Anda menerima sesuatu seperti surat ucapan terima kasih, Anda akan langsung mengevaluasi niat si pengirim," tutur Kumar.
"Sepanjang ekspresi seseorang itu tulus dan hangat, penerima seringkali akan bereaksi positif," sambung dia.
Peneliti juga mensurvei para penulis surat sebelum dan sesudah menulis surat mereka. Hasilnya, menulis ucapan terima kasih membuat mereka mendapatkan lebih banyak energi positif.
Hanya saja, studi ini tidak mengamati apakah bentuk lain mengekspresikan rasa syukur misalnya melalui pesan teks instan punya dampak berbeda atau tidak.
Namun, pesan utama studi ini adalah pentingnya orang-orang mengucapkan terima kasih secara tulus. Menyiapkan kertas kecil misanya bisa menjadi cara termudah bila Anda ingin menulis sesuatu berisi ucapan terima kasih. Demikian seperti dilansir Time. (Editor : Fitri Supratiwi).