Arkeolog Mesir temukan patung batu Sphinx di kuil Ombo Aswan

Senin, 17 September 2018 16:38 WIB
Patung Sphink yang ditemukan arkeolog Mesir dalam misi pengurangan tingkat air tanah di kuil Kom Ombo, Aswan, Mesir, dan diumumkan pada Minggu (16/9/2018). (ANTARA News/Kementerian Kepurbakalaan Mesir)

Patung Sphink yang ditemukan arkeolog Mesir dalam misi pengurangan tingkat air tanah di kuil Kom Ombo, Aswan, Mesir, dan diumumkan pada Minggu (16/9/2018). (ANTARA News/Kementerian Kepurbakalaan Mesir)

Jakarta (Antaranews Jateng) - Para arkeolog mendapati bukti baru mengenai peradaban Mesir kuno ketika mereka dengan tidak sengaja menemukan sebuah patung batu Sphinx di kuil Kom Ombo di Aswan, baru-baru ini.

Patung Sphinx dalam bentuk berkepala manusia dan bertubuh singa itu ditemukan dalam misi arkeologi Mesir dalam proyek pengurangan tingkat air tanah di kuil Kom Ombo di Aswan, menurut Kementerian Kepurbakalaan Mesir (the Ministry of Antiquities) dalam pernyataan resminya, dikutip Senin.

Menurut Sekretaris Umum Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, Mustafa Waziri, patung yang ditemukan kemungkinan besar berasal dari zaman Ptolemaic seperti yang ditemukan di sisi tenggara kuil Kom Ombo.

Dua bulan lalu, arkeolog juga menemukan dua relief batu pasir Raja Ptolemy V di sisi tenggara kuil Kom Ombo.

Dirjen Kepubakalaan Aswan, Abdel Moneim Saeed, mengatakan bahwa misi akan melakukan lebih banyak penelitian arkeologi untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang Sphinx yang baru ditemukan itu.

Dia menunjukkan bahwa kedua relief yang ditemukan sebelumnya berasal dari raja Ptolemy V. Relief itu terukir di batu dengan tulisan hieroglif dan demotik. Setelah ditemukan benda peninggalan itu dipindahkan ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat untuk konservasi dan koleksi.

>
Kerajaan Ptolemaic merupakan kerajaan Helenistik yang berbasis di Mesir kuno, di bawah kepemimpinan dinasti Ptolemaic yang dimulai dari Ptolemy I Soter setelah kematian Alexander Agung pada 323 SM dan yang berakhir dengan kematian Cleopatra dan penaklukan Romawi pada 30 SM. (Editor :Fitri Suipratiwi).

Pewarta : Suryanto
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025

Terkait