Boyolali (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Boyolali menyiapkan anggaran senilai Rp15 miliar untuk pembangunan infrastruktur pemekaraan tiga wilayah kecamatan baru pada tahap awal 2019.

     Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (DPU-PR) Kabupaten Boyolali, Arief Gunarto, di Boyolali, Selasa, mengatakan pembangunan diawali gedung kantor dan alun-alun kecamatan dan masing-masing daerah akan mendapat jatah Rp5 miliar.

     Menurut Arief Gunarto, penganggaran untuk pembangunan kecamatan yang baru tersebut telah dimasukkan kedalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Dokumen KUA PPAS telah diserahkan ke DPRD Boyolali untuk dibahas.

     "Dokumen KUA PPAS itu yang menjadi cikal bakal Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Boyolali 2019. DPRD selanjutnya akan membahas bersama dengan Pemkab Boyolali," kata Arief Gunarto.

     Menurut dia, pemkab akan menyewa rumah atau gedung sebagai kantor para pejabat dan staf kecamatan baru sebelum pembangunan fisik kantor baru selesai. Pembangunan dilakukan secara bertahap untuk tiga kecamatan baru ini, rencana masing-masing memiliki alun-alun sebagai ruang publik.
     
Menurut Kabag Kerja sama dan Otonomi Daerah Setda Boyolali Arief Wardianta, pemekaraan tiga kecamatan baru tersebut hingga sekarang masih menunggu rekomendasi dan persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

     Arief Wardianta mengatakan tiga kecamatan di Boyolali yang dimekarkan, yakni Ampel dipecah menjadi  Ampel dan Gladagsari. Kecamatan Gladagsari hasil pemecahan akan mejadi ibu kota kecamatan. Kecamatan Ampel ibu kotanya di Desa Urutsewu. Kedua kecamatan ini, masing-masing memiliki 10 desa dan daerahnya dipisahkan Jalan Utama Solo-Semarang.
   
 Arief Wardianta  menjelaskan Kecamatan Musuk juga dipecah atau dimekarkan menjadi dua daerah yakni Musuk dan Tamansari. Kecamatan Musuk pusat kota kecamatan di Desa Musuk seperti saat ini, sedangkan Kecamatan Tamansari di Desa Karangkendal.
   
 Kecamatan Wonosegoro dipecah menjadi dua bagian yakni Wonosegoro dan Wonosamodro. Wonosegoro pusat kota kecamatan tetap di lokasi saat ini, sedangkan Wonosamudro di Desa Garangan.
   
 "Pemkab Boyolali sebelum ada 19 kecamatan setelah pemekaraan kini bertambah menjadi 22 kecamatan," kata Arief Wardianta.