Boyolali (Antaranews Jateng) - Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Boyolali dari tahun ke tahun terus meningkat, sehingga upaya membangun kualitas hidup manusia masyarakat dan penduduk makin baik.

IPM di Kabupaten Boyolali 2016 capaiannya sekitar 72,18, dan pada 2017 meningkat menjadi 72,68, sehingga mengalami peningkatan dalam pembangun kualitas hidup manusia," kata Wabup di sela membuka acara Workshop Analisis Indeks Pembangunan Manusia dan Pengendalian Inflasi Daerah 2018, di Boyolali, Rabu.

Menurut Wabup, capaian IPM di Kabupaten Boyolali sudah terbilang cukup baik dari tahun ke tahun. Adanya peningkatan capaian IPM itu, diharapkan agar prestasi yang diraih dapat terus ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Boyolali.

"Hal itu, artinya dari data yang dihasilkan, diolah, dan informasi atas perkembangan-perkembangan akan dijadikan acuan kerja agar lebih baik lagi ke depan," kata Wabup.

Menurut dia, Boyolali pada tahun ini, berdasarkan indikator IPM sudah berada di peringkat lima di wilayah eks Keresidenanan Surakarta, dan urutan 11 di Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Boyolali, Nur Khamdani, mengatakan IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia baik masyarakat maupun penduduk di suatau daerah atau negara.

"Pada kondisi yang ada, di semua negara di dunia IPM ini sangat penting dan harus ditingkatkan," kata Nur Khamdani.

IPM merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tersebut maju, berkembang atau terbelakang, dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Menurut dia, IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau negara. Terlebih lagi di Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuruan kinerja pemerintah, juga digunakan sebagai salah satu indikator untuk penentuan dana alokasi umum.

"IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, dan dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara. Bagi dan bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, juga salah satu penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)," katanya.