Kapolda Jateng: Dinginkan suasana menjelang Pemilu 2019
Selasa, 2 Oktober 2018 18:44 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono saat memberi keterangan kepada wartawan usai Apel Tiga Pilar di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (2-10-2018) petang. (Foto: Sumarwoto)
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono mengajak semua pihak, khususnya tiga pilar kekuatan di desa/kelurahan yang terdiri atas Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan kepala desa/lurah, untuk bersama-sama mendinginkan suasana menjelang Pemilihan Umum 2019.
"Saya hadir bersama Pak Pangdam (Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto, red.) untuk menyemangati sekaligus supaya bisa mengelola desa dan kelurahannya dari unsur-unsur yang akan mengganggu khususnya pada masa kampanye ini," katanya di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa petang.
Kapolda mengatakan hal itu kepada wartawan usai "Apel Tiga Pilar: Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kades/Lurah Dalam Rangka Mewujudkan Pileg-Pilpres 2019 yang Aman, Damai, dan Sejuk di Wilayah Kabupaten Banyumas".
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya minta kepada tiga pilar tersebut bergandengan tangan dengan tokoh masyarakat dan ulama untuk terus mendinginkan suasana di desa serta kelurahannya.
Disinggung mengenai wilayah di Jateng yang dinilai rawan menjelang Pemilu 2019, dia mengatakan berdasarkan indeks kerawanan pemilu di seluruh Indonesia, Jawa Tengah, termasuk dalam kategori sedang.
"Di kabupaten/kota, kita sudah melakukan 'mapping' (pemetaan, red.), baik itu menyangkut aspek geografinya, demografinya, maupun konflik-konflik yang sebelumnya. Intinya, di dalam pengamanan bersama unsur TNI ini, kami mengedepankan persuasi, pre-emtif, dan preventif atau pencegahan," katanya.
Menurut dia, apel tiga pilar tersebut merupakan kegiatan dalam rangka pencegahan agar jangan sampai muncul konflik.
Ia mengatakan bahwa setiap wilayah berbeda antara yang satu dan lainnya, namun pihaknya tetap mewaspadai dan tidak boleh meremehkan.
"Wilayah Jawa Tengah kita anggap semua semua sama, (dalam kategori) sedang dan kita terus kelola situasi ini agar tidak terjadi konflik," katanya.
Terkait dengan kerawanan masa kampanye yang paling diwaspadai, Kapolda mengatakan saat ini berupa "hate speech" atau ujaran kebencian.
Menurut dia, ujaran-ujaran kebencian itu harus diwaspadai agar jangan sampai menjadi tindak pidana.
"Ujaran kebencian itu sebenarnya tindak pidana (yang) belum jadi, belum ada korbannya, tetapi provokasi sudah (ada). Itu yang harus kita waspadai," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Satuan Tugas "Cyber Crime" Polda Jateng terus memantau hal-hal yang bersifat provokasi.
"Kami sudah bentuk satgas, di Polres ada, di Polda ada, kemudian kita juga terus berkoordinasi di Mabes Polri," katanya.
Selain di Banyumas, Kapolda beserta Pangdam juga menghadiri apel tiga pilar di Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga yang digelar sepanjang hari Selasa (2/10) secara bergilir.
"Saya hadir bersama Pak Pangdam (Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto, red.) untuk menyemangati sekaligus supaya bisa mengelola desa dan kelurahannya dari unsur-unsur yang akan mengganggu khususnya pada masa kampanye ini," katanya di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa petang.
Kapolda mengatakan hal itu kepada wartawan usai "Apel Tiga Pilar: Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kades/Lurah Dalam Rangka Mewujudkan Pileg-Pilpres 2019 yang Aman, Damai, dan Sejuk di Wilayah Kabupaten Banyumas".
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya minta kepada tiga pilar tersebut bergandengan tangan dengan tokoh masyarakat dan ulama untuk terus mendinginkan suasana di desa serta kelurahannya.
Disinggung mengenai wilayah di Jateng yang dinilai rawan menjelang Pemilu 2019, dia mengatakan berdasarkan indeks kerawanan pemilu di seluruh Indonesia, Jawa Tengah, termasuk dalam kategori sedang.
"Di kabupaten/kota, kita sudah melakukan 'mapping' (pemetaan, red.), baik itu menyangkut aspek geografinya, demografinya, maupun konflik-konflik yang sebelumnya. Intinya, di dalam pengamanan bersama unsur TNI ini, kami mengedepankan persuasi, pre-emtif, dan preventif atau pencegahan," katanya.
Menurut dia, apel tiga pilar tersebut merupakan kegiatan dalam rangka pencegahan agar jangan sampai muncul konflik.
Ia mengatakan bahwa setiap wilayah berbeda antara yang satu dan lainnya, namun pihaknya tetap mewaspadai dan tidak boleh meremehkan.
"Wilayah Jawa Tengah kita anggap semua semua sama, (dalam kategori) sedang dan kita terus kelola situasi ini agar tidak terjadi konflik," katanya.
Terkait dengan kerawanan masa kampanye yang paling diwaspadai, Kapolda mengatakan saat ini berupa "hate speech" atau ujaran kebencian.
Menurut dia, ujaran-ujaran kebencian itu harus diwaspadai agar jangan sampai menjadi tindak pidana.
"Ujaran kebencian itu sebenarnya tindak pidana (yang) belum jadi, belum ada korbannya, tetapi provokasi sudah (ada). Itu yang harus kita waspadai," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Satuan Tugas "Cyber Crime" Polda Jateng terus memantau hal-hal yang bersifat provokasi.
"Kami sudah bentuk satgas, di Polres ada, di Polda ada, kemudian kita juga terus berkoordinasi di Mabes Polri," katanya.
Selain di Banyumas, Kapolda beserta Pangdam juga menghadiri apel tiga pilar di Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga yang digelar sepanjang hari Selasa (2/10) secara bergilir.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024