Ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Dante Saksono H. SpPD-KEMD, PhD mengatakan serangan jantung pada penderita diabetes terjadi karena penumpukan lemak dalam pembuluh darah koroner sehingga menyebabkan volume efektif darah mengalir sedikit.
"Pada penderita diabetes ada penumpukan lemak, dinding (pembuluh koroner) jadi sedikit, lubang semakin kecil lama-lama mampet. Kalau diabetes tak terkontrol, penyakit jantung bisa meningkat 2-4 kali 75-80 persen meninggal karena kelainan jantung dan pembuluh darah," ujar dia di Jakarta, Rabu (24/10).
Baca juga: Bukan gejala tapi komplikasi diabetes yang perlu ditakuti
Baca juga: Deteksi terlambat, biaya pengobatan diabetes bisa puluhan juta
Bila terjadi sumbatan di pembuluh darah mata atau malah ada pendarahan di retina, maka akan terjadi gangguan pada pandangan. Inilah alasan penderita diabetes mengalami gangguan dalam penglihatannya.
Pada kaki, aliran darah pada penderita diabetes tersumbat. Awalnya mereka merasakan sakit atau kesemutan di kaki. Selain mati rasa, beberapa orang juga mengeluh tentang luka dan borok di kaki mereka yang tidak sembuh.
Kondisi ini terjadi karena tingginya kadar gula darah yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan saraf. Sementara obat tidak bisa bekerja karena tak mampu sampai ke organ yang dituju.
"Inilah yang berujung kaki menjadi busuk dan diamputasi," kara Dante.
Baca juga: Kaki terawat kurangi risiko amputasi diabetes hingga 80 persen
Dalam kondisi normal, gula yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan memasuki saluran pencernaan, sel lalu ke organ-organ tubuh seperti liver, sel otot dalam bentuk energi.
Gula yang berubah menjadi energi masuk ke berbagai organ tubuh melalui buah corong yang disebut insulin. Pada penderita diabetes, corong ini tak bekerja, bisa karena mengalami resisten atau kurang berfungsi.
"Gula tidak bisa masuk (ke organ tubuh) dan menumpuk di dalam darah. Sementara selnya kelaparan. Makanya orang diabetes, sel ginjal, sel jantung, saraf rusak, karena tidak mendapat energi," papar Dante. (Editor : Fitri Supratiwi).