KPU Surakarta sosialisasi Pemilu 2019 pada kaum milenial
Jumat, 2 November 2018 7:37 WIB
Divisi Bidang Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Surakarta, Kajad Pamuji Joko Waskito saat memberikan keterangan persiapan Pemilu 2019 di Kantor KPU Kota Surakarta. (Foto: Bambang Dwi Marwoto)
Solo (Antaranews Jateng) - Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta terus melakukan berbagai kegiatan sosialisasi terutama kepada kelompok pemilih pemula atau kaum melenial untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 di Kota Budaya ini.
Divisi Bidang Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Surakarta, Kajad Pamuji Joko Waskito di Solo, Jumat, mengatakan cara yang ditempuh untuk meningkatkan partisipasi pemilih para milenialis tersebut, antara lain, menggelar pendidikan pemilih dalam bentuk kegiatan "KPU goes to school" dan "Pendidikan pemilih berbasis keluarga".
Bahkan, KPU dalam sosialisasi kepada pemilih milenial juga melakukan asistensi dalam pemilihan ketua OSIS, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus, dan organisasi kepemudaan keagamaan.
"Materi sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) memberikan pemahaman pentingnya pemilu dan demokrasi untuk berkelanjutan, proses pemerintahan negara bangsa yang berbentuk Republik Indonesia," katanya.
Menurut Kajad, pemahaman tersebut dilengkapi dengan pengetahuan tata cara untuk menjadi pemilih cerdas dengan mengenalkan sistem pemilu di Indonesia. Ia menambahkan pendidikan pemilih tersebut akan meningkatkan kesadaran pemilih milenial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Divisi Bidang Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Surakarta, Kajad Pamuji Joko Waskito di Solo, Jumat, mengatakan cara yang ditempuh untuk meningkatkan partisipasi pemilih para milenialis tersebut, antara lain, menggelar pendidikan pemilih dalam bentuk kegiatan "KPU goes to school" dan "Pendidikan pemilih berbasis keluarga".
Bahkan, KPU dalam sosialisasi kepada pemilih milenial juga melakukan asistensi dalam pemilihan ketua OSIS, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kampus, dan organisasi kepemudaan keagamaan.
"Materi sosialisasi pendidikan pemilih (sosdiklih) memberikan pemahaman pentingnya pemilu dan demokrasi untuk berkelanjutan, proses pemerintahan negara bangsa yang berbentuk Republik Indonesia," katanya.
Menurut Kajad, pemahaman tersebut dilengkapi dengan pengetahuan tata cara untuk menjadi pemilih cerdas dengan mengenalkan sistem pemilu di Indonesia. Ia menambahkan pendidikan pemilih tersebut akan meningkatkan kesadaran pemilih milenial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Polres Kudus operasi knalpot brong jaga situasi kondusif Pemilu 2024
06 January 2024 19:09 WIB, 2024