Bima Sakti sentil komunikasi PSSI terkait program timnas
Sabtu, 24 November 2018 16:13 WIB
Sejumlah pesepak bola Indonesia meluapkan kekecewaan setelah gawang Indonesia dibobol Thailand dalam laga lanjutan Piala AFF 2018 di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/11/2018). Indonesia dikalahkan tuan rumah Thailand dengan skor 4-2. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/kye.)
Jakarta (Antaranews Jateng ) - Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Bima Sakti menyentil komunikasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait program pemusatan latihan (TC) dan uji coba timnas.
Menurut Bima, komunikasi itu menjadi salah satu hal yang harus dievaluasi seiring gagalnya Indonesia lolos dari fase grup Piala AFF 2018.
"Soal TC, uji coba dan lawan-lawan timnas ke depan harus lebih dikomunikasikan," ujar Bima dalam konferensi pers pra-laga terakhir Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Jalan timnas menuju turnamen internasional, lanjut Bima, harus disusun dengan program TC serta uji coba yang terukur dan dikelola dengan rapi.
Idealnya, program ini bukan hanya disiapkan oleh pelatih karena federasi juga harus terlibat di dalamnya.
"Itu penting untuk sepak bola Indonesia," tutur pelatih berusia 42 tahun itu.
Bima Sakti pun mengajak semua pihak untuk menatap hari esok. Kegagalan di Piala AFF 2018 memang memunculkan kesedihan, tetapi sepak bola Indonesia memiliki waktu untuk terus berkembang.
"Semua tentu sedih dan kecewa Indonesia gagal di Piala AFF 2018. Kami tim pelatih, ofisial dan pemain memohon maaf untuk itu. Namun pencapaian tersebut bukan kiamat bagi persepakbolaan nasional. Semoga kondisi ini bisa menjadi koreksi dan titik balik prestasi timnas," tutur Bima.
Indonesia dipastikan tersingkir dari persaingan Piala AFF 2018 setelah tidak mampu lolos dari Grup B. Poin Indonesia tidak mencukupi untuk mengejar posisi dua tim terbaik sebagai syarat lolos ke empat besar.
Pencapaian tak mampu beranjak dari fase grup tersebut mengulang catatan serupa pada Piala AFF tahun 2007, 2012 dan 2014.
Meski sudah pasti tak ke semifinal, Indonesia masih menyisakan satu laga di grup yakni menghadapi Filipina di pertandingan terakhirnya di Grup B, Minggu (25/11), yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai pukul 19.00 WIB.
Menurut Bima, komunikasi itu menjadi salah satu hal yang harus dievaluasi seiring gagalnya Indonesia lolos dari fase grup Piala AFF 2018.
"Soal TC, uji coba dan lawan-lawan timnas ke depan harus lebih dikomunikasikan," ujar Bima dalam konferensi pers pra-laga terakhir Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Jalan timnas menuju turnamen internasional, lanjut Bima, harus disusun dengan program TC serta uji coba yang terukur dan dikelola dengan rapi.
Idealnya, program ini bukan hanya disiapkan oleh pelatih karena federasi juga harus terlibat di dalamnya.
"Itu penting untuk sepak bola Indonesia," tutur pelatih berusia 42 tahun itu.
Bima Sakti pun mengajak semua pihak untuk menatap hari esok. Kegagalan di Piala AFF 2018 memang memunculkan kesedihan, tetapi sepak bola Indonesia memiliki waktu untuk terus berkembang.
"Semua tentu sedih dan kecewa Indonesia gagal di Piala AFF 2018. Kami tim pelatih, ofisial dan pemain memohon maaf untuk itu. Namun pencapaian tersebut bukan kiamat bagi persepakbolaan nasional. Semoga kondisi ini bisa menjadi koreksi dan titik balik prestasi timnas," tutur Bima.
Indonesia dipastikan tersingkir dari persaingan Piala AFF 2018 setelah tidak mampu lolos dari Grup B. Poin Indonesia tidak mencukupi untuk mengejar posisi dua tim terbaik sebagai syarat lolos ke empat besar.
Pencapaian tak mampu beranjak dari fase grup tersebut mengulang catatan serupa pada Piala AFF tahun 2007, 2012 dan 2014.
Meski sudah pasti tak ke semifinal, Indonesia masih menyisakan satu laga di grup yakni menghadapi Filipina di pertandingan terakhirnya di Grup B, Minggu (25/11), yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mulai pukul 19.00 WIB.
Pewarta : Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Jay Idzes, pemain klub Venezia Italia berdarah Semarang resmi jadi WNI
28 December 2023 13:41 WIB, 2023
Yoyok berharap Piala Dunia U-17 jadi momentum kebangkitan sepak bola
17 November 2023 20:19 WIB, 2023
Terpopuler - Liga Indonesia
Lihat Juga
Jelang PSIS vs Persis Solo, panitia antisipasi kehadiran suporter tim tamu
19 January 2025 22:49 WIB
Ratusan pendukung PSIS sempat blokade akses masuk Stadion Jatidiri Semarang
12 December 2024 6:09 WIB