Akademisi: Antara tetap netral pada tahun politik
Kamis, 13 Desember 2018 11:05 WIB
Dosen komunikasi politik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang Suryanto, S.Sos., M.Si. (Foto: Dok. pribadi)
Semarang (Antaranews Jateng) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tetap menjaga netralitas pada masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, kata dosen Komunikasi Politik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Suryanto.
Peran dan fungsi LKBN sebagai kantor berita milik pemerintah, kata Suryanto, S.Sos., M.Si. di Semarang, Kamis, harus berdiri di semua golongan alias netral pada masa kampanye Pemilu 2019.
Ia menekankan bahwa netralitas LKBN Antara pada tahun politik ini sangat penting, mengingat adanya beberapa media yang mengambil sikap sebagai media partisan dengan berbagai kepentingan.
"Netralitas LKBN Antara mutlak diperlukan dalam rangka menjaga muruah sebagai kantor berita nasional," katanya ketika menjawab pertanyaan mengenai posisi kantor berita yang lahir pada tanggal 13 Desember 1937, atau sebelum kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Selain itu, kata Suryanto, LKBN Antara harus menjaga dan menegakkan idealisme dengan menghadirkan informasi objektif, terverifikasi, dan bertanggung jawab. Apalagi, pers belakangan ini mulai tergerus oleh media sosial yang makin masif.
Dengan demikian, katanya lagi, LKBN Antara bisa turut meluruskan informasi berisi kebohongan, kebencian, dan fitnah yang beredar di tengah msyarakat.
Suryanto mengemukakan bahwa makin banyaknya media yang beredar di tengah masyarakat, bahkan sampai ke daerah-daerah, LKBN Antara harus menjadi ujung tombak penyebaran informasi yang kredibel, transparan, dan akuntabel.
Ia berharap LKBN Antara makin berkibar sebagai bank informasi yang terpercaya dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia serta turut membangun integrasi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan juga menjadi rujukan bagi media asing.
Pada peringatan HUT Ke-81 Perum LKBN Antara, Suryanto juga mengharapkan segenap jajaran di kantor berita tertua di Indonesia ini harus melakukan evaluasi terhadap kinerja selama ini.
Peran dan fungsi LKBN sebagai kantor berita milik pemerintah, kata Suryanto, S.Sos., M.Si. di Semarang, Kamis, harus berdiri di semua golongan alias netral pada masa kampanye Pemilu 2019.
Ia menekankan bahwa netralitas LKBN Antara pada tahun politik ini sangat penting, mengingat adanya beberapa media yang mengambil sikap sebagai media partisan dengan berbagai kepentingan.
"Netralitas LKBN Antara mutlak diperlukan dalam rangka menjaga muruah sebagai kantor berita nasional," katanya ketika menjawab pertanyaan mengenai posisi kantor berita yang lahir pada tanggal 13 Desember 1937, atau sebelum kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945.
Selain itu, kata Suryanto, LKBN Antara harus menjaga dan menegakkan idealisme dengan menghadirkan informasi objektif, terverifikasi, dan bertanggung jawab. Apalagi, pers belakangan ini mulai tergerus oleh media sosial yang makin masif.
Dengan demikian, katanya lagi, LKBN Antara bisa turut meluruskan informasi berisi kebohongan, kebencian, dan fitnah yang beredar di tengah msyarakat.
Suryanto mengemukakan bahwa makin banyaknya media yang beredar di tengah masyarakat, bahkan sampai ke daerah-daerah, LKBN Antara harus menjadi ujung tombak penyebaran informasi yang kredibel, transparan, dan akuntabel.
Ia berharap LKBN Antara makin berkibar sebagai bank informasi yang terpercaya dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia serta turut membangun integrasi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan juga menjadi rujukan bagi media asing.
Pada peringatan HUT Ke-81 Perum LKBN Antara, Suryanto juga mengharapkan segenap jajaran di kantor berita tertua di Indonesia ini harus melakukan evaluasi terhadap kinerja selama ini.
Pewarta : Kliwon
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bupati Banyumas nilai harus ada referensi yang jelas dalam "smart city"
15 September 2021 16:04 WIB, 2021
Pakar sebut Surya Paloh terapkan "The Game Theory in Communication"
01 November 2019 19:49 WIB, 2019