Kudus (Antaranews Jateng) - Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin untuk saat ini mulai tahap pemasangan gelagar atau konstruksi baja yang membentuk bentangan jembatan yang direncanan bisa selesai akhir Januari 2019.

"Untuk saat ini masih proses pemasangan gelagar yang pengirimannya dari Jakarta dilakukan bertahap," kata Manajer Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar PT Duta Mas Indah Joko Dwi Ari Wibowo di Kudus, Kamis.

Hal itu, kata dia, menyangkut ketersediaan lahan yang digunakan untuk menempatkan gelagar yang terbatas sehingga pengirimannya harus dilakukan secara bertahap.

Ia mencatat ada 75 segmen untuk pemasangan gelagar jembatan yang terbuat dari konstruksi baja hasil pabrikasi dari Jakarta.

Dalam rangka mengantisipasi cuaca yang sering kali turun hujan, maka pemasangan gelagar dilakukan dengan memakai crane.

Ia menganggap cuaca hujan seperti sekarang memang agak menganggu aktivitas pembangunan jembatan, namun hal tersebut merupakan risiko kerja.

"Untuk itulah, metode ereksionnya diganti dengan menggunakan mobil crane sehingga banjir pun tidak ada permasalahan," ujarnya.

Setelah pemasangan gelagar jembatan selesai dikerjakan, tahap berikutnya berupa pengecoran lantai yang ditargetkan bisa dilakukan pertengahan Februari 2019.

Progres pengerjaan pembangunan, kata dia, sejauh ini masih sesuai rencana karena realisasinya untuk saat ini mencapai 50-an persen.

Menghadapi libur Lebaran 2019, ditargetkan jembatan yang menjadi penghubung Kabupaten Kudus dengan Demak itu bisa dilalui kendaraan sebelum Lebaran 2019.

Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar tersebut dimulai sejak 21 Desember 2018 dan ditargetkan tuntas pada Juni 2019. 

Proyek pembangunan jembatan tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh Pemerintah Pusat lewat APBN sebesar Rp115,55 miliar, yakni tahun 2017, 2018 dan 2019.

Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter.

Arus lalu lintas yang melintasi jembatan lama hingga kini masih lancar, meskipun kendaraan yang melintas harus antre menyusul adanya penyempitan jalan seiring adanya pembangunan jembatan tersebut.

Sebelumnya, direncanakan rekayasa lalu lintas melintasi satu jembatan yang berada di sisi jembatan lama, namun setelah mempertimbangkan banyak kepentingan akhirnya wacana penutupan jembatan lama batal dilakukan karena sudah ada rekyasa lalu lintas tanpa harus menutup jembatan.