Konfederasi tersebut akan menunjuk antara Mesir atau Afrika Selatan untuk menjadi tuan rumah putaran final Piala Afrika 2019 yang semula akan digelar Kamerun.
Anggota komite eksekutif CAF awalnya akan mengumumkan keputusan yang dilakukan di Dakar, Senegal tersebut pada Rabu.
CAF selaku penyelenggara turnamen itu tidak memberikan alasan terkait perubahan jadwal mereka dalam pernyataan mereka.
Mesir dan Afrika Selatan menjadi dua negara yang yang mengajukan diri untuk menggantikan Kamerun, yang hak tuan rumahnya dicabut pada akhir tahun lalu karena lambannya persiapan mereka. Piala Afrika ini untuk pertama kalinya akan diikuti 24 tim dan berlangsung mulai 15 Juni hingga 13 Juli.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan Russell Paul menyatakan bahwa negaranya siap menggelar turnamen tersebut bahkan bila harus digelar besok. "Namun, kami berharap pemungutan suara akan menjadi keputusan yang murni politis," katanya kepada Reuters.
Afrika Selatan berencana untuk menggunakan infrastruktur-infrastruktur yang dibangun untuk Piala Dunia 2010 bila ditunjuk oleh CAF.
Mesir juga memiliki fasilitas sepakbola yang baik, meski dalam beberapa tahun terakhir jumlah penonton pertandingan lokal mereka telah dibatasi karena masalah keamanan setelah revolusi Arab Spring dan demonstrasi Lapangan Tahir.
Baca juga: Satu orang tewas menjelang pertandingan sepak bola Piala Afrika
Baca juga: Yaya Toure tidak jadi pensiun, siap perkuat timnas Pantai Gading