Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan menyusun standarisasi bibit domba Batur pada tahun 2019 ini guna meningkatkan daya saing rumpun ternak lokal khas wilayah tersebut.

"Pertengahan tahun 2019 ini kami menargetkan telah dapat menyusun standarisasi bibit domba Batur," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Herrina Indri Hastuti di Banjarnegara, Jumat.

Dia menambahkan standarisasi bibit domba Batur sangat penting disusun disamping sebagai wujud pelaksanaan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pelaksanaan Sistem Standardisasi Nasional di Bidang Pertanian, ?juga karena standarisasi ini merupakan acuan spesifikasi teknis mutu bibit ternak domba Batur.

Standarisasi ini nantinya akan menjadi dasar untuk penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB).

"Jadi nantinya kita akan memiliki klasifikasi teknis bibit domba Batur sesuai spesifikasi yang terukur," katanya.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berharap upaya tersebut akan dapat meningkatkan daya saing domba Batur yang akan meningkatkan nilai ekonomi sekaligus sebagai bagian dari upaya melestarikan domba rumpun lokal tersebut.

Domba Batur merupakan salah satu sumberdaya genetik ternak lokal Indonesia yang berkembang di Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 1974.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 2916/Kpts/OT.140/6/2011 tanggal 17 Juni 2011, domba Batur telah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia.

Selain itu,sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 352/Kpts./PK.040/6/2015 Kabupaten Banjarnegara telah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit domba Batur, dan juga telah ditetapkan bahwa ternak domba Batur sebagai sumber daya genetik (SDG) Hewan.

"Surat Keputusan Menteri Pertanian tersebut merupakan bentuk pengakuan secara nasional atas keberadaan domba Batur sebagai plasma nutfah yang harus dilindungi, dilestarikan dan dikembangkan," katanya.

Domba Batur selama ini telah dikembangkan secara turun-temurun di wilayah setempat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensial untuk memberikan peningkatan pendapatan bagi peternak.