Bupati Pekalongan sarankan petani cengkih gunakan pupuk kandang
Jumat, 19 April 2019 14:29 WIB
Illustrasi: Petani mengeringkan biji cengkih di Rancamaya, Bogor Selatan, Jawa Barat (ANTARA JABAR/Raisan Al Farisi)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, Jawa Tengah, menyarankan kepada para petani cengkih beralih menggunakan pupuk kandang sebagai upaya mengatasi penyebaran virus tanaman cengkih secara masif.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan bahwa untuk mengatasi penyebaran virus tanaman cengkih di Desa Garungwiyoro, Kecamatan Kandangserang, pemkab mendatangkan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Menurut para peneliti IPB, virus yang menyerang tanaman cengkih karena daya tahan tanaman menurun akibat jenuh terhadap pupuk kimia. Oleh karena, kami sarankan para petani cengkih beralih gunakan pupuk kandang," ujarnya.
Ia mengatakan sebagai solusi mengembalikan daya tahan tanaman cengkih adalah menghentikan pemupukan dengan zat kimia.
"Saran dari peneliti, para petani harus menggunakan pupuk kandang agar daya tahan tanaman terhadap virus kembali seperti semula. Sekarang ini, kondisi tanaman cengkih rawan terhadap serangan hama maupun penyakit karena daya tahan tanaman menurun," katanya.
Pemkab, kata dia, akan terus melakukan penelitian terhadap masalah virus tanaman cengkih yang kini dihadapi oleh para petani.
"Kami akan terus melakukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas tanaman cengkih. Jika kondisi tanaman kembali seperti semula, maka saya yakin petani cengkih akan sejahtera lagi," katanya.
Ia menambahkan selain tanaman cengkih, pemkab juga bertekad mencapai swasembada pangan dengan memberikan bantuan bibit padi yang cocok ditanam di wilayah pegunungan.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan bahwa untuk mengatasi penyebaran virus tanaman cengkih di Desa Garungwiyoro, Kecamatan Kandangserang, pemkab mendatangkan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Menurut para peneliti IPB, virus yang menyerang tanaman cengkih karena daya tahan tanaman menurun akibat jenuh terhadap pupuk kimia. Oleh karena, kami sarankan para petani cengkih beralih gunakan pupuk kandang," ujarnya.
Ia mengatakan sebagai solusi mengembalikan daya tahan tanaman cengkih adalah menghentikan pemupukan dengan zat kimia.
"Saran dari peneliti, para petani harus menggunakan pupuk kandang agar daya tahan tanaman terhadap virus kembali seperti semula. Sekarang ini, kondisi tanaman cengkih rawan terhadap serangan hama maupun penyakit karena daya tahan tanaman menurun," katanya.
Pemkab, kata dia, akan terus melakukan penelitian terhadap masalah virus tanaman cengkih yang kini dihadapi oleh para petani.
"Kami akan terus melakukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas tanaman cengkih. Jika kondisi tanaman kembali seperti semula, maka saya yakin petani cengkih akan sejahtera lagi," katanya.
Ia menambahkan selain tanaman cengkih, pemkab juga bertekad mencapai swasembada pangan dengan memberikan bantuan bibit padi yang cocok ditanam di wilayah pegunungan.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SOS hadirkan #BaktiSOSial dengan distribusikan 80ribu produk untuk bersih-bersih panti asuhan
22 March 2024 19:06 WIB
Direksi ANTARA tularkan "virus" bekerja di BUMN kepada mahasiswa Unsoed
23 August 2023 6:00 WIB, 2023
Dinas Pertanian dan Pangan Kudus bantu pengobatan sapi positif virus LSD
08 March 2023 22:39 WIB, 2023
Pemkab Batang sebut penyakit kulit berbenjol pada ternak sudah mewabah
01 February 2023 16:27 WIB, 2023
Upaya mencegah virus intoleransi di kawasan pariwisata super prioritas
06 November 2022 21:55 WIB, 2022