Pemkab Boyolali libatkan peternak minimalisasi penyebaran PMK
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali melibatkan peternak untuk meminimalisasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi dan kambing.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali Afiany Rifdania di Boyolali, Jawa Tengah, Senin mengatakan salah satunya ia meminta para peternak agar segera mengobati jika sudah muncul gejala PMK pada hewan ternak mereka.
"Jika muncul temuan gejala, harus segera dilaporkan ke petugas," katanya.
Selain itu, ia meminta kepada para peternak agar memberikan pakan bergizi untuk ternak, salah satunya rumput hijau.
Ia juga meminta kepada para peternak agar selalu menjaga kebersihan kandang dengan membuang kotoran setiap hari. Selain itu juga menyemprot kandang dengan disinfektan dan menghilangkan ektoparasit seperti lalat dan caplak.
Ia mengimbau para peternak agar memperbolehkan petugas memberikan suntikan vaksinasi PMK pada ternak mereka.
"Vaksinasi rutin dan memperbolehkan petugas memvaksin ternaknya. Oleh karena itu, begitu ada gejala laporkan ke petugas," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini wabah PMK di Boyolali sudah merata di 16 kecamatan. Jumlah kasus PMK di Boyolali sejak 16 Desember 2024 hingga saat ini mencapai 538 kasus dengan 38 ternak mati.
"Dari 538 kasus itu semuanya sapi. Hingga saat ini, ada 52 kasus baru sehingga total kasus aktif PMK ada 383 ekor dan 117 ekor yang sembuh," katanya.
Untuk vaksinasi PMK di Kabupaten Boyolali sampai saat ini sudah menyasar ke sebanyak 1.092 ekor hewan ternak dengan rincian 1.075 ekor sapi dan kambing serta domba sebanyak 17 ekor.
Baca juga: Pengelola SPPG di Boyolali anggarkan Rp1,2 miliar untuk MBG sebulan
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025