Jembatan Tanggulangin Kudus diresmikan
Senin, 20 Mei 2019 18:56 WIB
Sejumlah kendaraan tengah melintasi Jembatan Tanggulangin yang menghubungkan Kabupaten Kudus dengan Demak, Jawa Tengah, menyusul adanya pembukaan lalu lintas, Senin (20/5). (Foto : Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin yang menghubungkan Kabupaten Kudus dengan Demak, Jawa Tengah, mulai dioperasikan, Senin.
Pembukaan jembatan sebagai tahap uji coba ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Achmad Cahyadi bersama Wakil Bupati Kudus Hartopo dan Wakil Kapolres Kudus Kompol Billy Hildiario usai digelar doa bersama di atas Jembatan Kolonel Sunandar.
Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Achmad Cahyadi di Kudus, Senin, secara struktur Jembatan Kolonel Sunandar sudah selesai dibangun sehingga bisa terbuka untuk lalu lintas kendaraan.
Sebelumnya jembatan dengan panjang total 600 meter itu juga sudah melalui uji coba beban sehingga teruji kekuatannya.
Pembukaan secara soft opening tersebut, kata dia, sambil menyelesaikan pekerjaan kecil-kecil, sebelum diserahterimakan pada 13 Juni 2019.
Jembatan tersebut sangat penting karena menjadi lintas utama Pulau Jawa di Pantura serta menjadi lintas paling tua dan paling ramai di Pulau Jawa.
"Walaupun sudah ada jalan tol, lintas tengah, lintas selatan, tetapi lintas Pantai Utara masih menjadi primadona, seperti diketahui masyarakat akan melaksanakan mudik Lebaran 2019," ujarnya.
Dalam rangka menyambut mudik Lebaran 2019, maka pada H-10 Lebaran jembatan tersebut harus sudah bisa dipakai secara total.
"Progres pembangunannya yang mendekati angka 100 persen, tergolong lebih cepat dari target," ujarnya.
Jembatan Kolonel Sunandar tersebut juga dibangun lebih besar, lebih kuat dan tinggi dibanding jembatan sebelahnya dan diharapkan bisa berumur hingga 100 tahun.
Wakil Bupati Kudus Hartopo menyambut baik dibukanya Jembatan Tanggulangin karena sudah dinantikan masyarakat luas sehingga kepadatan arus lalu lintas di kawasan Tanggulangin tidak lagi terjadi.
Sulikan, salah seorang warga Desa Karanganyar, Kebupaten Demak mengaku senang dengan dioperasikannya Jembatan Tanggulangin sehingga ketika melintas tidak harus antre lama seperti sebelumnya.
Proyek pembangunan jembatan tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh Pemerintah Pusat lewat APBN sebesar Rp115,55 miliar, yakni tahun 2017, 2018 dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter. ***1***
Pembukaan jembatan sebagai tahap uji coba ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Achmad Cahyadi bersama Wakil Bupati Kudus Hartopo dan Wakil Kapolres Kudus Kompol Billy Hildiario usai digelar doa bersama di atas Jembatan Kolonel Sunandar.
Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Achmad Cahyadi di Kudus, Senin, secara struktur Jembatan Kolonel Sunandar sudah selesai dibangun sehingga bisa terbuka untuk lalu lintas kendaraan.
Sebelumnya jembatan dengan panjang total 600 meter itu juga sudah melalui uji coba beban sehingga teruji kekuatannya.
Pembukaan secara soft opening tersebut, kata dia, sambil menyelesaikan pekerjaan kecil-kecil, sebelum diserahterimakan pada 13 Juni 2019.
Jembatan tersebut sangat penting karena menjadi lintas utama Pulau Jawa di Pantura serta menjadi lintas paling tua dan paling ramai di Pulau Jawa.
"Walaupun sudah ada jalan tol, lintas tengah, lintas selatan, tetapi lintas Pantai Utara masih menjadi primadona, seperti diketahui masyarakat akan melaksanakan mudik Lebaran 2019," ujarnya.
Dalam rangka menyambut mudik Lebaran 2019, maka pada H-10 Lebaran jembatan tersebut harus sudah bisa dipakai secara total.
"Progres pembangunannya yang mendekati angka 100 persen, tergolong lebih cepat dari target," ujarnya.
Jembatan Kolonel Sunandar tersebut juga dibangun lebih besar, lebih kuat dan tinggi dibanding jembatan sebelahnya dan diharapkan bisa berumur hingga 100 tahun.
Wakil Bupati Kudus Hartopo menyambut baik dibukanya Jembatan Tanggulangin karena sudah dinantikan masyarakat luas sehingga kepadatan arus lalu lintas di kawasan Tanggulangin tidak lagi terjadi.
Sulikan, salah seorang warga Desa Karanganyar, Kebupaten Demak mengaku senang dengan dioperasikannya Jembatan Tanggulangin sehingga ketika melintas tidak harus antre lama seperti sebelumnya.
Proyek pembangunan jembatan tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh Pemerintah Pusat lewat APBN sebesar Rp115,55 miliar, yakni tahun 2017, 2018 dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter. ***1***
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Lokasi perang Joko Tingkir-Aryo Penangsang, jadi tempat promosi produk unggulan Kudus
22 November 2019 21:43 WIB, 2019