Lokasi perang Joko Tingkir-Aryo Penangsang, jadi tempat promosi produk unggulan Kudus
Jumat, 22 November 2019 21:43 WIB
Karena lokasinya di pintu gerbang masuknya Kota Kudus, tentunya promosi berbagai komoditas unggulan Kota Kudus sangat tepatKudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memanfaatkan Jembatan Tanggulangin lama yang tidak lagi menjadi jalur perlintasan utama arus lalu lintas di Jalur Pantura Timur, untuk menggelar kegiatan promosi berbagai produk unggulan.
"Festival Kopi Muria yang digelar mulai Jumat ini merupakan kegiatan pertama yang memanfaatkan Jembatan Tanggulangin lama," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus, Jumat.
Jembatan Kolonel Sunandar yang lebih dikenal sebagai Jembatan Tanggulangin tersebut memiliki sejarah tersendiri karena dibangun pada era 1960-an.
Selain itu, kata dia, lokasi tersebut juga menjadi saksi terjadinya perang antara Jaka Tingkir dengan Aryo Penangsang.
"Pemerintah pusat memang berencana membongkar jembatan tersebut. Akan tetapi, pemkab mengajukan permintaan agar tidak dibongkar biar bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan," ujarnya.
Lokasinya dinilai strategis karena juga berdekatan dengan Gerbang Kudus Kota Kretek yang menjadi ikon Kota Kudus.
Di lokasi itu juga terdapat Hutan Kota Tanggulangin serta Kudus City Walk yang dilengkapi dengan bioskop.
"Karena lokasinya di pintu gerbang masuknya Kota Kudus, tentunya promosi berbagai komoditas unggulan Kota Kudus sangat tepat, termasuk kegiatan festival kopi ini juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas sebagai penyambutan selamat datang kepada masyarakat luar Kudus," ujarnya.
Baca juga: Jembatan Tanggulangin Kudus diresmikan
Untuk itulah, kata dia, pemerintah kabupaten tetangga ikut diundang menghadiri acara tersebut sebagai bentuk persaudaraan.
Jembatan Tanggulangin atau Jembatan Kolonel Sunandar awalnya ada dua jembatan, salah satunya sudah berusia cukup tua sehingga perlu diganti dengan jembatan baru.
Pemerintah pusat mengelontorkan anggaran untuk pembangunan Jembatan Tanggulangin dengan nilai kontrak tahun jamak Rp115,55 miliar, yakni pada 2017, 2018 dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter.
Rencananya jembatan lama akan dibongkar setelah pembangunan jembatan yang baru selesai, namun hingga sekarang tidak jadi dibongkar setelah ada permohonan dari Pemkab Kudus untuk dijadikan kenang-kenangan.
Baca juga: Jembatan penghubung Demak-Kudus diuji beban
Baca juga: Pembatas lajur di Jembatan Tanggulangin dibongkar
Baca juga: Pembangunan Jembatan Tanggulangin mencapai 69 persen
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024