Jembatan Tanggulangin aman pascagempa Kudus
Kamis, 23 Mei 2019 11:20 WIB
Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin yang menghubungkan Kabupaten Kudus dan Demak, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin yang menghubungkan Kabupaten Kudus dan Demak, Jawa Tengah, dipastikan dalam kondisi aman pascagempa yang mengguncang Kabupaten Kudus dengan kekuatan 4,2 Skala Richter (SR).
"Kami sudah melakukan pengecekan bersama jajaran setelah terjadi gempa di Kabupaten Kudus pada Rabu (22/5) siang," kata Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Underpass Karangsawah Alik Mustaqim di Kudus, Kamis.
Hasil pengecekan, kata dia, jembatan tidak ada masalah dan aman.
Manajer Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar PT Duta Mas Indah Joko Dwi Ari Wibowo menambahkan gempa yang terjadi di Kabupaten Kudus, Rabu (22/5), memang tidak berpengaruh terhadap jembatan yang baru selesai dibangun dan tahap penyelesaian.
Kegiatan yang masih berlangsung usai dibuka untuk lalu lintas kendaraan umum, kata dia, berupa pengecatan serta pembuatan jalan menuju ruang terbuka hijau (RTH) maupun pondok pesantren.
Marka di Jembatan Tanggulangin, kata dia, juga sudah dilengkapi sehingga setelah dilakukan "soft opening" pada 21 Mei 2019, keesokan harinya dibuka untuk umum karena malam harinya harus melengkapi marka jalan sebagai panduan pengguna jalan.
Perkiraan selesai 13 Juni 2019, tetapi mengejar sebelum Lebaran 99 persen, setelahnya hanya penyelesaian hal-hal kecil karena H-10 Lebaran tidak boleh ada pekerjaan fisik.
Proyek pembangunan Jembatan Tanggulangin dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat APBN Rp115,55 miliar, yakni pada 2017, 2018, dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter.
Gempa yang terjadi di Kabupaten Kudus dan dirasakan masyarakat di Kabupaten Pati dan Jepara juga sempat membuat sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus yang berada di dalam gedung bertingkat berhamburan keluar.
"Kami sudah melakukan pengecekan bersama jajaran setelah terjadi gempa di Kabupaten Kudus pada Rabu (22/5) siang," kata Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Underpass Karangsawah Alik Mustaqim di Kudus, Kamis.
Hasil pengecekan, kata dia, jembatan tidak ada masalah dan aman.
Manajer Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar PT Duta Mas Indah Joko Dwi Ari Wibowo menambahkan gempa yang terjadi di Kabupaten Kudus, Rabu (22/5), memang tidak berpengaruh terhadap jembatan yang baru selesai dibangun dan tahap penyelesaian.
Kegiatan yang masih berlangsung usai dibuka untuk lalu lintas kendaraan umum, kata dia, berupa pengecatan serta pembuatan jalan menuju ruang terbuka hijau (RTH) maupun pondok pesantren.
Marka di Jembatan Tanggulangin, kata dia, juga sudah dilengkapi sehingga setelah dilakukan "soft opening" pada 21 Mei 2019, keesokan harinya dibuka untuk umum karena malam harinya harus melengkapi marka jalan sebagai panduan pengguna jalan.
Perkiraan selesai 13 Juni 2019, tetapi mengejar sebelum Lebaran 99 persen, setelahnya hanya penyelesaian hal-hal kecil karena H-10 Lebaran tidak boleh ada pekerjaan fisik.
Proyek pembangunan Jembatan Tanggulangin dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat APBN Rp115,55 miliar, yakni pada 2017, 2018, dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (Sta) nol mencapai 600 meter.
Gempa yang terjadi di Kabupaten Kudus dan dirasakan masyarakat di Kabupaten Pati dan Jepara juga sempat membuat sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus yang berada di dalam gedung bertingkat berhamburan keluar.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024