PP Muhammadiyah: Kekuatan ekonomi modal penting wujudkan bangsa mandiri
Kamis, 23 Mei 2019 13:18 WIB
Pengajian Ramadhan 1440 Hijriah diselenggarakan PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Magelang, Rabu (22/5). (ANTARA/PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang)
Magelang (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Damami Zain berpendapat kekuatan ekonomi menjadi modal penting terwujudnya kemandirian bangsa dalam melaksanakan pembangunan dan membangun peradaban.
"Dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki maka kemandirian akan terwujud, kemandirian adalah salah satu modal penting bagi sebuah bangsa dalam melaksanakan pembangunan dan juga membangun peradabannya," kata anggota Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu saat menjadi pemateri dalam Pengajian Ramadhan 1440 Hijriah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang di kampus Universitas Muhammadiyah Magelang Jalan Mayjend Bambang Soegeng Kilometer 5 Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengemukakan kesadaran tentang pentingnya membangun kekuatan ekonomi perlu ditanamkan secara terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat.
Ketika kemandirian mampu diwujudkan secara merata, katanya, akan muncul kewibawaan masyarakat dan bangsa.
"Tidak akan mudah terpengaruh serta dipengaruhi oleh kekuatan kelompok masyarakat lainnya yang dapat mengancam keutuhan serta jati diri kehidupan bangsa," ujar dia.
Dari aspek sejarah, katanya, Islam sejak awal mengajarkan tentang pentingnya membangun budaya dan tradisi berdagang sebagai upaya membangun kekuatan ekonomi.
Dalam kehidupan sehari–hari, katanya, masyarakat Suku Quraisy waktu itu, termasuk kehidupan Nabi Muhammad SAW sejak kecil, sudah terbiasa dengan berdagang.
"Nabi Muhammad SAW sering diajak oleh Abu Thalib untuk ikut berdagang sampai Negeri Syam (Suriah) waktu itu. Dari proses yang dijalani itu, Muhammad akhirnya dikenal sebagai pedagang yang memiliki keuletan sekaligus juga menjunjung tinggi kejujuran," katanya.
Damami Zain mengajak umat untuk mengenalkan tradisi dan budaya berdagang sekaligus penanaman kejujuran dalam berwirausaha, kepada generasi muda.
Ia mengharapkan pada masa mendatang muncul banyak saudagar muda yang sukses, sekaligus memiliki akhlak yang baik dalam aktivitas perdagangan.
Ketika semakin banyak orang yang memiliki kemandirian ekonomi karena memiliki kekayaan dan harta yang berlebih, katanya, akan semakin banyak pula orang yang mampu berbagi.
"Semakin banyak pula kelompok masyarakat yang mampu dibantu dan akhirnya akan mampu mengurangi tingkat kemiskinan," katanya.
Hadir dalam pengajian tersebut, antara lain Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto, Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Eko Muh Widodo, dan Ketua PD Muhammadiyah Jumari beserta jajarannya.
Selain itu, perwakilan Kodim 0705/Magelang, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Magelang, unsur Forkopimcam Mertoyudan, pimpinan majelis/lembaga Muhammadiyah, Organisasi Otonom Muhammadiyah, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kabupaten Magelang.
"Dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki maka kemandirian akan terwujud, kemandirian adalah salah satu modal penting bagi sebuah bangsa dalam melaksanakan pembangunan dan juga membangun peradabannya," kata anggota Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu saat menjadi pemateri dalam Pengajian Ramadhan 1440 Hijriah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang di kampus Universitas Muhammadiyah Magelang Jalan Mayjend Bambang Soegeng Kilometer 5 Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengemukakan kesadaran tentang pentingnya membangun kekuatan ekonomi perlu ditanamkan secara terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat.
Ketika kemandirian mampu diwujudkan secara merata, katanya, akan muncul kewibawaan masyarakat dan bangsa.
"Tidak akan mudah terpengaruh serta dipengaruhi oleh kekuatan kelompok masyarakat lainnya yang dapat mengancam keutuhan serta jati diri kehidupan bangsa," ujar dia.
Dari aspek sejarah, katanya, Islam sejak awal mengajarkan tentang pentingnya membangun budaya dan tradisi berdagang sebagai upaya membangun kekuatan ekonomi.
Dalam kehidupan sehari–hari, katanya, masyarakat Suku Quraisy waktu itu, termasuk kehidupan Nabi Muhammad SAW sejak kecil, sudah terbiasa dengan berdagang.
"Nabi Muhammad SAW sering diajak oleh Abu Thalib untuk ikut berdagang sampai Negeri Syam (Suriah) waktu itu. Dari proses yang dijalani itu, Muhammad akhirnya dikenal sebagai pedagang yang memiliki keuletan sekaligus juga menjunjung tinggi kejujuran," katanya.
Damami Zain mengajak umat untuk mengenalkan tradisi dan budaya berdagang sekaligus penanaman kejujuran dalam berwirausaha, kepada generasi muda.
Ia mengharapkan pada masa mendatang muncul banyak saudagar muda yang sukses, sekaligus memiliki akhlak yang baik dalam aktivitas perdagangan.
Ketika semakin banyak orang yang memiliki kemandirian ekonomi karena memiliki kekayaan dan harta yang berlebih, katanya, akan semakin banyak pula orang yang mampu berbagi.
"Semakin banyak pula kelompok masyarakat yang mampu dibantu dan akhirnya akan mampu mengurangi tingkat kemiskinan," katanya.
Hadir dalam pengajian tersebut, antara lain Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto, Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Eko Muh Widodo, dan Ketua PD Muhammadiyah Jumari beserta jajarannya.
Selain itu, perwakilan Kodim 0705/Magelang, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Magelang, unsur Forkopimcam Mertoyudan, pimpinan majelis/lembaga Muhammadiyah, Organisasi Otonom Muhammadiyah, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kabupaten Magelang.
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Penyerahan santunan Rp75 juta warna Safari Ramadhan Direksi KPI di Kilang Cilacap
30 March 2024 14:41 WIB