Dua pabrik mobil listrik China berminat relokasi ke Indonesia
Kamis, 11 Juli 2019 9:23 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi produsen mobil dan kereta listrik BYD Co. Ltd., di Guangzhou, China. (Dokumentasi Kemenko Kemaritiman)
Jakarta (ANTARA) - Dua pabrik mobil listrik asal China, yakni BYD dan JAC, disebut berminat untuk merelokasi bisnis mereka ke Indonesia menyusul perang dagang antara Negeri Tirai Bambu dengan Amerika Serikat belakangan ini.
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Rabu malam, menyebutkan minat tersebut terungkap dalam saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke China pekan lalu.
"Mobil listrik mau relokasi, yaitu BYD dan JAC. BYD itu mobil yang kerja sama dengan Bluebird sedangkan JAC itu ukuran kelas mobilnya satu tingkat di bawah BYD, tapi itu besar (juga)," katanya yang turut mendampingi Luhut dalam kunjungan ke China.
Menurut Ridwan, pembicaraan mengenai minat untuk relokasi telah beberapa kali dilakukan. Keduanya, tambah dia, juga sudah masuk ke Indonesia bermitra dengan swasta.
Baca juga: Pemerintah serius kembangkan mobil listrik
Namun, Ridwan menuturkan kedua perusahaan China itu tidak menyebutkan potensi nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.
"Mereka tidak mengungkapkan angka tapi sudah menyatakan minat. Syaratnya jelas dan lokasinya ada. Perpres sedang ditunggu," tuturnya.
Ada pun mengenai lokasi relokasi, kedua perusahaan itu belum mengungkapkan secara spesifik. Namun, panjut Ridwan, Jawa Barat merupakan salah satu pusat industri otomotif yang bisa jadi opsi.
"Tapi kalau dia mau mendekatkan sama sumber baterainya bisa juga di luar (Jawa) sana," tukasnya.
Pekan lalu, Menko Luhut mengunjungi sejumlah pabrik di China. Hal itu dilakukan untuk memastikan investasi para pengusaha negeri tirai bambu ke Tanah Air juga bisa terealisasi dengan baik seperti halnya di negara asalnya.
Luhut mengunjungi antara lain pabrik baterai mobil listrik, pabrik mobil listrik hingga pabrik pengolah limbah dan bertemu dengan sejumlah pengusaha.
"Pak Luhut bertemu orang yang berpengaruh, dan bagusnya orang yang sudah berinvestasi di sini, di Morowali, adalah pengusaha yang terpercaya dan terkemuka sehingga beliau meyakinkan rekan-rekan pengusahanya untuk juga ikut berinvestasi di Indonesia," katanya.
Baca juga: China juara penjualan mobil listrik global
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Rabu malam, menyebutkan minat tersebut terungkap dalam saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke China pekan lalu.
"Mobil listrik mau relokasi, yaitu BYD dan JAC. BYD itu mobil yang kerja sama dengan Bluebird sedangkan JAC itu ukuran kelas mobilnya satu tingkat di bawah BYD, tapi itu besar (juga)," katanya yang turut mendampingi Luhut dalam kunjungan ke China.
Menurut Ridwan, pembicaraan mengenai minat untuk relokasi telah beberapa kali dilakukan. Keduanya, tambah dia, juga sudah masuk ke Indonesia bermitra dengan swasta.
Baca juga: Pemerintah serius kembangkan mobil listrik
Namun, Ridwan menuturkan kedua perusahaan China itu tidak menyebutkan potensi nilai investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.
"Mereka tidak mengungkapkan angka tapi sudah menyatakan minat. Syaratnya jelas dan lokasinya ada. Perpres sedang ditunggu," tuturnya.
Ada pun mengenai lokasi relokasi, kedua perusahaan itu belum mengungkapkan secara spesifik. Namun, panjut Ridwan, Jawa Barat merupakan salah satu pusat industri otomotif yang bisa jadi opsi.
"Tapi kalau dia mau mendekatkan sama sumber baterainya bisa juga di luar (Jawa) sana," tukasnya.
Pekan lalu, Menko Luhut mengunjungi sejumlah pabrik di China. Hal itu dilakukan untuk memastikan investasi para pengusaha negeri tirai bambu ke Tanah Air juga bisa terealisasi dengan baik seperti halnya di negara asalnya.
Luhut mengunjungi antara lain pabrik baterai mobil listrik, pabrik mobil listrik hingga pabrik pengolah limbah dan bertemu dengan sejumlah pengusaha.
"Pak Luhut bertemu orang yang berpengaruh, dan bagusnya orang yang sudah berinvestasi di sini, di Morowali, adalah pengusaha yang terpercaya dan terkemuka sehingga beliau meyakinkan rekan-rekan pengusahanya untuk juga ikut berinvestasi di Indonesia," katanya.
Baca juga: China juara penjualan mobil listrik global
Pewarta : Ade irma Junida
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Luhut: Indonesia dan Inggris berencana bangun rantai suplai baterai EV
24 November 2021 13:38 WIB, 2021
Haris Azhar penuhi panggilan polisi terkait laporan Luhut B. Panjaitan
22 November 2021 14:32 WIB, 2021