Jakarta (ANTARA) - Putra pemilik Arsenal, Stan Kroenke, menyatakan belanja pemain besar-besaran pada akhir jendela transfer lalu bukan karena tekanan pendukung The Gunners yang awal musim panas ini sudah mengkritik tim karena pelit belanja pemain.

Kroenke dan perusahaan Kroenke Sports & Entertainment (KSE) yang memiliki Arsenal, sebelumnya dikritik oleh berbagai kelompok fans Arsenal Juli silam dalam surat dua halaman yang menyebut miliarder Amerika Serikat itu pasif, selain menuding telah menggunakan Arsenal semata sebagai kendaraan investasi.

Sang putra konglomerat Josh Broenke yang juga direktur Arsenal, berkata kepada BBC Sport bahwa tekanan dari pendukung bukan alasan merekrut dua bek baru David Luiz dan Kieran Tierney, serta Nicolas Pepe yang memecahkan rekor pemain termahal klub ketika dibeli pada harga 80 juta euro dari Lille.

Belanja Arsenal musim panas ini sudah melebihi angka 100 juta pound (Rp1,7 triliun).

Baca juga: Fans Arsenal desak pemilik klub jangan pasif

"Saya bisa bilang jika Anda bereaksi dan menciptakan rekor kontrak terbesar klub berdasarkan opini publik, maka Anda tidak akan pergi jauh sebagai klub. Kami tidak reaktif musim panas ini, yang benar kami proaktif," kata Kroenke seperti dikutip ESPN.

"Saya telah berusaha menjawab keprihatinan pendukung dengan semampu kami. Kami telah mengidentifikasi target-target besar, membuat kesepakatan-kesepakatan dan sepanjang waktu kami mampu mengeksekusinya."

"Semoga hal itu menandakan dukungan untuk fans Arsenal bahwa ketika kami berada di luar pasar, Anda mungkin tak pernah tahu apa yang kami pikirkan dan Anda bisa terkejut oleh sejumlah nama (pemain) yang muncul."

Baca juga: Anak pemilik Arsenal jawab kritik fans The Gunners