Apersi berharap anggaran tambahan FLPP segera cair
Selasa, 24 September 2019 17:06 WIB
Ilustrasi - Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan perumahan bersubsidi di Leyangan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pd/16.
Solo (ANTARA) - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) berharap anggaran tambahan dari pemerintah untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) segera cair agar pengembang bisa segera melanjutkan pembangunan rumah sederhana.
"Saat ini kami belum bisa melakukan pencairan," kata Ketua Apersi Jawa Tengah dan DIY Bayu Rama Djati di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, jika memang anggaran tersebut sudah ada, perbankan bisa mempercepat pencairan mengingat sejak habisnya kuota anggaran FLPP beberapa waktu lalu banyak pengembang yang kesulitan mengembalikan kredit ke perbankan.
Baca juga: Pembangunan rumah sederhana terkendala kuota subsidi
"Kalau memang sudah ada, proses pencairan tidak perlu sampai berhari-hari. Ini kan juga untuk mengejar 'backlog' rumah sederhana," katanya.
Ia berharap dengan tambahan anggaran FLPP dari pemerintah, Apersi Jawa Tengah bisa menambah pembangunan rumah sederhana sekitar 4.000 unit hingga akhir tahun ini.
"Saat ini dari target 25.000 unit di Jawa Tengah sebetulnya sudah hampir terealisasi, tetapi dengan adanya tambahan anggaran ini kami bisa menambah 4.000 unit saja sudah bagus sekali karena itu kan siapa cepat dia dapat," katanya.
Baca juga: REI Soloraya targetkan bangun 6.000 rumah bersubsidi
Khusus di Soloraya, pihaknya berharap bisa menambah pembangunan menjadi 2.500 unit. Adapun hingga saat ini baru terealisasi 1.500 unit rumah sederhana di Soloraya. Menurut dia, kawasan yang masih memungkinkan untuk pembangunan rumah tersebut di antaranya Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar.
"Kalau Jawa Tengah kami akan lebih fokus di kawasan pantura mengingat banyak pabrik di sana. Selain itu, keberadaan jalan tol sangat mendukung pertumbuhan di sektor properti," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini harga rumah sederhana di Jawa Tengah mencapai Rp140 juta/unit.
Sebelumnya, pemerintah akan menambah kuota FLPP untuk pembangunan menjadi 80.000 unit rumah sederhana pada tahun ini. Dengan demikian, anggaran untuk FLPP tahun 2019 bakal mencapai Rp8,6 triliun.
Baca juga: Dorong pembangunan rumah sederhana, REI Jateng sambut positif program BP2BT
"Saat ini kami belum bisa melakukan pencairan," kata Ketua Apersi Jawa Tengah dan DIY Bayu Rama Djati di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, jika memang anggaran tersebut sudah ada, perbankan bisa mempercepat pencairan mengingat sejak habisnya kuota anggaran FLPP beberapa waktu lalu banyak pengembang yang kesulitan mengembalikan kredit ke perbankan.
Baca juga: Pembangunan rumah sederhana terkendala kuota subsidi
"Kalau memang sudah ada, proses pencairan tidak perlu sampai berhari-hari. Ini kan juga untuk mengejar 'backlog' rumah sederhana," katanya.
Ia berharap dengan tambahan anggaran FLPP dari pemerintah, Apersi Jawa Tengah bisa menambah pembangunan rumah sederhana sekitar 4.000 unit hingga akhir tahun ini.
"Saat ini dari target 25.000 unit di Jawa Tengah sebetulnya sudah hampir terealisasi, tetapi dengan adanya tambahan anggaran ini kami bisa menambah 4.000 unit saja sudah bagus sekali karena itu kan siapa cepat dia dapat," katanya.
Baca juga: REI Soloraya targetkan bangun 6.000 rumah bersubsidi
Khusus di Soloraya, pihaknya berharap bisa menambah pembangunan menjadi 2.500 unit. Adapun hingga saat ini baru terealisasi 1.500 unit rumah sederhana di Soloraya. Menurut dia, kawasan yang masih memungkinkan untuk pembangunan rumah tersebut di antaranya Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar.
"Kalau Jawa Tengah kami akan lebih fokus di kawasan pantura mengingat banyak pabrik di sana. Selain itu, keberadaan jalan tol sangat mendukung pertumbuhan di sektor properti," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini harga rumah sederhana di Jawa Tengah mencapai Rp140 juta/unit.
Sebelumnya, pemerintah akan menambah kuota FLPP untuk pembangunan menjadi 80.000 unit rumah sederhana pada tahun ini. Dengan demikian, anggaran untuk FLPP tahun 2019 bakal mencapai Rp8,6 triliun.
Baca juga: Dorong pembangunan rumah sederhana, REI Jateng sambut positif program BP2BT
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Sertifikat Laik Fungsi dipermudah, pengembang mulai berminat akses BP2BT
16 December 2019 10:43 WIB, 2019
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB