Perkuat jiwa Pancasila daripada batasi akses medsos
Selasa, 1 Oktober 2019 6:26 WIB
Praktisi hukum Yosep Parera. ANTARA/I.C. Senjaya
Semarang (ANTARA) - Pendiri Rumah Pancasila Yosep Parera meminta negara menguatkan jiwa Pancasila dalam praktik hidup berbangsa dan bernegara untuk menghadapi provokasi yang bermaksud merusak sendi-sendi kehidupan di Indonesia di banding hanya membatasi akses media sosial dalam menghadapi permasalahan itu.
"Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum penyadaran bagi diri kita, sudah Pancasilais kah kita sebagai warga negara," kata Yosep di Semarang, Senin.
Baca juga: Ideologi Pancasila bersumber dari nilai luhur bangsa
Yosep Parera menyebut ada upaya dari luar maupun dalam yang ingin merusak sendi-sendi hidup berbangsa dan bernegara.
Ia mencontohkan ancaman yang datang dari dalam seperti upaya mengganti ideologi negara oleh oknum tertentu.
Kemajuan teknologi informasi, kata dia, menyebabkan upaya provokasi dengan menyebarkan berita bohong cukup masif terjadi di media sosial.
Baca juga: Telaah - Magelang, kampung besar Pancasila
Namun, lanjut dia, pemerintah tidak seharusnya berkutat terhadap upaya membatasi akses media sosial dalam memerangi ancaman yang ingin merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Manusianya yang ditangguhkan, bukan medsosnya yang dibatasi," katanya.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk mempertebal jiwa Pancasila antara lain dengan pendidikan karakter pada generasi muda hingga edukasi kepada pelajar sejak tingkat dasar.
Yosep Parera menegaskan bahwa membentengi diri dengan Pancasila merupakan benteng terkuat menjaga kedaulatan NKRI.
"Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum penyadaran bagi diri kita, sudah Pancasilais kah kita sebagai warga negara," kata Yosep di Semarang, Senin.
Baca juga: Ideologi Pancasila bersumber dari nilai luhur bangsa
Yosep Parera menyebut ada upaya dari luar maupun dalam yang ingin merusak sendi-sendi hidup berbangsa dan bernegara.
Ia mencontohkan ancaman yang datang dari dalam seperti upaya mengganti ideologi negara oleh oknum tertentu.
Kemajuan teknologi informasi, kata dia, menyebabkan upaya provokasi dengan menyebarkan berita bohong cukup masif terjadi di media sosial.
Baca juga: Telaah - Magelang, kampung besar Pancasila
Namun, lanjut dia, pemerintah tidak seharusnya berkutat terhadap upaya membatasi akses media sosial dalam memerangi ancaman yang ingin merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Manusianya yang ditangguhkan, bukan medsosnya yang dibatasi," katanya.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk mempertebal jiwa Pancasila antara lain dengan pendidikan karakter pada generasi muda hingga edukasi kepada pelajar sejak tingkat dasar.
Yosep Parera menegaskan bahwa membentengi diri dengan Pancasila merupakan benteng terkuat menjaga kedaulatan NKRI.
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024