Kebakaran hutan Gunung Petarangan Banjarnegara meluas, petugas berupaya padamkan
Selasa, 22 Oktober 2019 8:42 WIB
Kobaran api yang membakar kawasan hutan di Gunung Petarangan, Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, jawa Tengah. ANTARA/HO-Perhutani
Purwokerto (ANTARA) - Petugas gabungan dari berbagai instansi dan organisasi berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Petarangan, Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kata Juru Bicara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur Sugito.
"Kebakaran tersebut dilaporkan mulai terjadi pada hari Senin (21/10), pukul 07.00 WIB, dan titik api berada di Petak 21 Kawasan Resor Pemangkuan Hutan Batur KPH Banyumas Timur. Sampai pagi ini, api belum bisa dipadamkan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan pemantauan di lokasi kebakaran, titik api yang semula berada di belakang punggung Gunung Petarangan yang berbatasan dengan KPH Pekalongan Timur, saat ini telah merambat masuk ke Petak 21B yang berisi tanaman jenis rimba alam dan Petak 21A berupa tanaman pinus tahun 2007.
Baca juga: Hutan lereng Gunung Andong terbakar
Oleh karena dampak kemarau dan sempat terjadi angin kencang pada hari Minggu (20/10) sehingga banyak pohon yang tumbang, kata dia, rambatan api cepat meluas dan hingga saat ini luasannya mencapai 30 hektare.
"Kemarin sebenarnya sudah dilakukan upaya pemadaman namun belum bisa maksimal karena jangkauannya cukup luas," katanya.
Sugito mengatakan pihaknya bersama sejumlah instansi termasuk Kodim 0704/Banjarnegara dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya pada Senin (21/10) malam telah menggelar rapat untuk penangananan karhutla di Gunung Petarangan.
Menurut dia, rapat tersebut memutuskan untuk menambah kekuatan personel yang dilibatkan dalam penanganan karhutla di Gunung Petarangan.
Baca juga: Lereng Gunung Sumbing terbakar
Baca juga: Induk dan bayi orangutan korban kebakaran hutan direhabilitasi
"Kebakaran tersebut dilaporkan mulai terjadi pada hari Senin (21/10), pukul 07.00 WIB, dan titik api berada di Petak 21 Kawasan Resor Pemangkuan Hutan Batur KPH Banyumas Timur. Sampai pagi ini, api belum bisa dipadamkan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan pemantauan di lokasi kebakaran, titik api yang semula berada di belakang punggung Gunung Petarangan yang berbatasan dengan KPH Pekalongan Timur, saat ini telah merambat masuk ke Petak 21B yang berisi tanaman jenis rimba alam dan Petak 21A berupa tanaman pinus tahun 2007.
Baca juga: Hutan lereng Gunung Andong terbakar
Oleh karena dampak kemarau dan sempat terjadi angin kencang pada hari Minggu (20/10) sehingga banyak pohon yang tumbang, kata dia, rambatan api cepat meluas dan hingga saat ini luasannya mencapai 30 hektare.
"Kemarin sebenarnya sudah dilakukan upaya pemadaman namun belum bisa maksimal karena jangkauannya cukup luas," katanya.
Sugito mengatakan pihaknya bersama sejumlah instansi termasuk Kodim 0704/Banjarnegara dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya pada Senin (21/10) malam telah menggelar rapat untuk penangananan karhutla di Gunung Petarangan.
Menurut dia, rapat tersebut memutuskan untuk menambah kekuatan personel yang dilibatkan dalam penanganan karhutla di Gunung Petarangan.
Baca juga: Lereng Gunung Sumbing terbakar
Baca juga: Induk dan bayi orangutan korban kebakaran hutan direhabilitasi
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Siswi SMKN 3 Semarang yang hilang saat mendaki Gunung Slamet sudah ditemukan
09 October 2024 5:30 WIB