Semarang (ANTARA) - Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mendorong sumber daya manusia yang dimiliki negeri ini menjadi human capital dengan tujuan meningkatkan nilai sebagai salah satu kunci Indonesia terlibat dalam perubahan dunia.
"Ada perbedaan konsep mendasar antara human resource dan human capital," kata dia saat memberi kuliah umum di sekolah pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan konsep human resources hanya menempatkan manusia layaknya peralatan yang akan dimanfaatkan hingga habis.
Baca juga: Wujudkan SDM unggul,Bappeda Jateng ajak peneliti berkontribusi
Ia mengatakan human capital menempatkan manusia sebagai aset yang terus didorong untuk tumbuh dengan tujuan meningkatkan nilainya setinggi mungkin.
"Cristiano Ronaldo terus berupaya meningkatkan kemampuannya karena menyadari kebutuhannya tanpa ada yang memerintahkan untuk melakukan itu. Itu yang dimaksud dengan human capital," katanya.
Terkait dengan human resources, ia mencontohkan pekerja di Indonesia yang masih harus mengisi daftar hadir saat bekerja karena takut terhadap atasannya.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan human capital yang kompeten dan terpercaya.
Ia optimistis talenta yang ada saat ini akan mampu membawa Indonesia bersaing dalam kompetisi global.
"Sumber daya manusia ini harus mampu secara konsisten meningkatkan nilainya dan tidak berkompromi dengan nilai yang dimilikinya saat ini," katanya.
Ia menambahkan sumber daya manusia yang berani memperjuangkan nilai tersebutlah yang akan membawa perubahan dan kemajuan bangsa.
Baca juga: SDM unggul tak cukup hanya cakap
Arcandra Tahar ajak SDM Indonesia jadi "human capital"
Kamis, 28 November 2019 16:01 WIB
Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberi kuliah umum di Sekolah Pascasarjana Undip Semarang, Kamis (28/11/2019). ANTARA/I.C. Senjaya
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Yasonna Laoly mengaku belum Dipanggil Presiden terkait Arcandra Tahar
09 September 2016 17:24 WIB, 2016
Beban Presiden Jokowi Dinilai Makin Berat Terima Kembali Arcandra Tahar
04 September 2016 16:14 WIB, 2016