Rumah buruh bangunan di Gunung Kidul digeledah
Kamis, 26 Desember 2019 9:26 WIB
ilustrasi
Gunung Kidul (ANTARA) - Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta belum mau membeberkan penggeledahan salah satu rumah milik WAS (35) warga Dusun Teguhan, Desa Wunung, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (25/12) malam.
WAS merupakan warga asli Dusun Teguhan dan pekerjaannya buruh bangunan.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Polisi Yuliyanto di Gunung Kidul, Kamis, menyatakan sampai sekarang ini belum mendapat laporan atau informasi hal tersebut.
"Kalau berkaitan dengan teroris saya cek dulu. Saya belum melihat laporan. Saya cek dulu ya," kata Yuliyanto.
Baca juga: Densus kembali geledah rumah terduga teroris di Nusukan Solo
Sementara itu, Ketua RT 04, Dusun Teguhan, Supriyanto mengatakan dirinya dihubungi petugas kepolisian yang mengaku dari Kepolisian Daerah Yogyakarta. Pada pukul 19.30 WIB, dirinya bersama dua warga lainnya diminta menyaksikan penggeledahan rumah milik WAS.
"Mereka yang melakukan penggeledahan membawa surat dari Polda," katanya.
Ia mengatakan dalam penggeledahan tersebut, petugas mengamankan laptop, senapan angin, pedang dengan panjang sekitar satu meter, buku sebanyak 13 buah, dan rompi satu unit.
Namun, Supriyanto enggan membeberkan lebih jauh soal penggeledahan tersebut. "Maaf, saya hanya diminta menyaksikan, soal terkait kasusnya, silakan tanya pihak kepolisian," katanya.
Ia mengatakan WAS tinggal bersama istri dan seorang anaknya masih berusia 13 bulan. Istrinya sendiri tidak ikut.
"Saya tidak tahu keberadaan WAS di mana. Yang saya tahu, WAS bekerja di sekitar Blok O, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. WAS baru bekerja tiga sampai empat hari di sana," katanya.
Baca juga: Densus tangkap ustad JM di Pajang Solo
WAS merupakan warga asli Dusun Teguhan dan pekerjaannya buruh bangunan.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Polisi Yuliyanto di Gunung Kidul, Kamis, menyatakan sampai sekarang ini belum mendapat laporan atau informasi hal tersebut.
"Kalau berkaitan dengan teroris saya cek dulu. Saya belum melihat laporan. Saya cek dulu ya," kata Yuliyanto.
Baca juga: Densus kembali geledah rumah terduga teroris di Nusukan Solo
Sementara itu, Ketua RT 04, Dusun Teguhan, Supriyanto mengatakan dirinya dihubungi petugas kepolisian yang mengaku dari Kepolisian Daerah Yogyakarta. Pada pukul 19.30 WIB, dirinya bersama dua warga lainnya diminta menyaksikan penggeledahan rumah milik WAS.
"Mereka yang melakukan penggeledahan membawa surat dari Polda," katanya.
Ia mengatakan dalam penggeledahan tersebut, petugas mengamankan laptop, senapan angin, pedang dengan panjang sekitar satu meter, buku sebanyak 13 buah, dan rompi satu unit.
Namun, Supriyanto enggan membeberkan lebih jauh soal penggeledahan tersebut. "Maaf, saya hanya diminta menyaksikan, soal terkait kasusnya, silakan tanya pihak kepolisian," katanya.
Ia mengatakan WAS tinggal bersama istri dan seorang anaknya masih berusia 13 bulan. Istrinya sendiri tidak ikut.
"Saya tidak tahu keberadaan WAS di mana. Yang saya tahu, WAS bekerja di sekitar Blok O, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. WAS baru bekerja tiga sampai empat hari di sana," katanya.
Baca juga: Densus tangkap ustad JM di Pajang Solo
Pewarta : Sutarmi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ada dugaan korupsi pengelolaan Plaza Klaten, Kejati Jateng lakukan penyidikan
14 January 2025 20:02 WIB
Propam periksa anggota Polresta Yogyakarta terkait dugaan aniaya warga Semarang
12 January 2025 12:12 WIB
Oknum polisi Yogya dilaporkan atas dugaan penganiayaan warga Mijen hingga tewas
11 January 2025 22:27 WIB