Solo sambut tahun baru tonjolkan tradisi kearifan lokal
Jumat, 27 Desember 2019 4:21 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Surakarta, Hasta Gunawan (kanan) bersama Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo (kiri) saat memainkan dolanan tradisional othok-othok untuk persiapan acara Car Free Night menyambut Tahun Baru 2020, di Solo, Kamis(26/12/2019). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta menggelar Car Free Night (CFN) dengan menonjolkan tradisi kearifan lokal dalam acara menyambut malam Tahun Baru 2020, di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Sudirman Solo, pada Selasa (31/12) malam.
"Kami menyambut malam tahun baru telah menyidiakan sebanyak 1.000 mainan tradisional dari bahan bambu, yakni othok-othok yang bakan dibagikan masyarakat atau pengunjung di CFN," kata Kepala Dinas Pariwisata Surakarta, Hasta Gunawan di Solo, Kamis.
Selain mainan tradisional othok-othok yang dibunyikan, juga alat musik gamelan jawa, gong sebanyak 21 unit yang dibunyikan di titik-titik panggung hiburan yang telah disediakan.
"Mainan tradisional othok-othok dan alat musik gamelan jawa itu, akan dibunyikan bersama-sama saat detik-detik menyambut malam Tahun Baru 2020," katanya
Menurut dia, Kota Solo pada menyambut tahun baru kali ini, tidak ada pesta petasan dan kembang api. Pemkot Surakarta sudah melakukan koordinasi dengan pihak aparat keamanan untuk melarang masyarakat menyalakan kembang api atau petasan.
Selain itu, Pemkot Surakarta telah menyediakan lima panggung hiburan, antara lain di depan rumah Dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, depan Diamond, Ngasorpuro, bundaran Gladag, dan Balai Kota Surakarta.
Kegiatan menyambut malam tahun baru, kata dia, dipusatkan di Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Jenderal Sudirman atau dari Purwosari hingga Balaikota atau sepanjang sekitar 4,5 kilometer.
Menurut dia, di lokasi acara CFN tersebut mulai proses sterilisasi kendaraan sekitar pukul 20.00 WIB, dan acara penyambut malam tahun baru tersebut diperkirakan dihadiri ratusan ribu pengunjung.
Dia mengatakan acara menyambut tahun baru dengan kegiatan CFN tanpa pesta kembang api dan petasan tersebut merupakan yang sudah ketiga kalinya di Solo.
"Solo termasuk pusat kebudayaan Jawa, sehingga yang ditonjolkan dalam perayaan pergantian tahun kearifan lokal. Salah satu mengenalkan dolanan tradisional othok othok kepada generasi muda," katanya.
Pihaknya ingin menjaga dolanan tradisi dan kearifan lokal tetap lestari, dan jangan mengimport budaya asing. Pihaknya ingin Solo sebagai pusat budaya Jawa masih langgeng.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo mengatakan acara CFN penyambut malam tahun baru akses jalan masuk di Jalan Slamet Riyadi hingga Jenderal Sudirman akan mulai ditutup pukul 20.00 WIB. Kendaraan baik roda dua maupun empat yang parkir di pinggir-pinggir toko akan dipindahkan sehingga jalan betul steril bagi kendaran.
"Kami sudah menyiapkan kantong-kantong parkir di 21 titik atau sepanjang jalan akses masuk jalan Slamet Riyadi. Kami juga menyiapkan sekitar 700 personel petugas keamanan yang tersebar di lokasi CFN. Petugas itu, dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, Damkar, PMI, Dinas Likungan Hidup (DLH), dan ormas," kata Wibowo.
"Kami menyambut malam tahun baru telah menyidiakan sebanyak 1.000 mainan tradisional dari bahan bambu, yakni othok-othok yang bakan dibagikan masyarakat atau pengunjung di CFN," kata Kepala Dinas Pariwisata Surakarta, Hasta Gunawan di Solo, Kamis.
Selain mainan tradisional othok-othok yang dibunyikan, juga alat musik gamelan jawa, gong sebanyak 21 unit yang dibunyikan di titik-titik panggung hiburan yang telah disediakan.
"Mainan tradisional othok-othok dan alat musik gamelan jawa itu, akan dibunyikan bersama-sama saat detik-detik menyambut malam Tahun Baru 2020," katanya
Menurut dia, Kota Solo pada menyambut tahun baru kali ini, tidak ada pesta petasan dan kembang api. Pemkot Surakarta sudah melakukan koordinasi dengan pihak aparat keamanan untuk melarang masyarakat menyalakan kembang api atau petasan.
Selain itu, Pemkot Surakarta telah menyediakan lima panggung hiburan, antara lain di depan rumah Dinas Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, depan Diamond, Ngasorpuro, bundaran Gladag, dan Balai Kota Surakarta.
Kegiatan menyambut malam tahun baru, kata dia, dipusatkan di Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Jenderal Sudirman atau dari Purwosari hingga Balaikota atau sepanjang sekitar 4,5 kilometer.
Menurut dia, di lokasi acara CFN tersebut mulai proses sterilisasi kendaraan sekitar pukul 20.00 WIB, dan acara penyambut malam tahun baru tersebut diperkirakan dihadiri ratusan ribu pengunjung.
Dia mengatakan acara menyambut tahun baru dengan kegiatan CFN tanpa pesta kembang api dan petasan tersebut merupakan yang sudah ketiga kalinya di Solo.
"Solo termasuk pusat kebudayaan Jawa, sehingga yang ditonjolkan dalam perayaan pergantian tahun kearifan lokal. Salah satu mengenalkan dolanan tradisional othok othok kepada generasi muda," katanya.
Pihaknya ingin menjaga dolanan tradisi dan kearifan lokal tetap lestari, dan jangan mengimport budaya asing. Pihaknya ingin Solo sebagai pusat budaya Jawa masih langgeng.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo mengatakan acara CFN penyambut malam tahun baru akses jalan masuk di Jalan Slamet Riyadi hingga Jenderal Sudirman akan mulai ditutup pukul 20.00 WIB. Kendaraan baik roda dua maupun empat yang parkir di pinggir-pinggir toko akan dipindahkan sehingga jalan betul steril bagi kendaran.
"Kami sudah menyiapkan kantong-kantong parkir di 21 titik atau sepanjang jalan akses masuk jalan Slamet Riyadi. Kami juga menyiapkan sekitar 700 personel petugas keamanan yang tersebar di lokasi CFN. Petugas itu, dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, Damkar, PMI, Dinas Likungan Hidup (DLH), dan ormas," kata Wibowo.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024