37 pekerja asal Tiongkok bekerja di Batang
Jumat, 31 Januari 2020 14:41 WIB
Kepala Disnakertrans Kabupaten Batang Tulyono (kiri) saat mendampingi Bupati Batang Wihaji meninjau lahan untuk Balai Latihan Kerja. ANTARA/Kutnadi
Batang (ANTARA) - Sebanyak 37 tenaga kerja asal Tiongkok bekerja di beberapa perusahaan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sehingga masyarakat diminta waspada terhadap penyebaran virus Corona.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Batang Tulyono di Batang, Jumat, mengatakan meski Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyatakan belum mendapat temuan terkait adanya indikasi penyebaran virus Corona namun masyarakat diminta tetap waspada terhadap penyakit yang mematikan itu.
"Sebanyak 37 tenaga kerja asing asal Tiongkok itu bekerja di perusahaan Sumitomo Corporation, Black and Veatch, PT Sengon Indah Mas, PT JDA Indonesia, dan PT. Multisarana Aditransjaya," katanya.
Baca juga: Dinkes Cilacap observasi anak TKA asal China yang demam
Adapun rincian 37 TKA tersebut, bekerja di Sumitomo Corporation sebanyak 6 orang, Black and Veatch (14 orang), PT Sengon Indah Mas (10 orang), PT JDA Indonesia (3 orang), dan PT Multisarana Aditransjaya (3 orang).
"Namun, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Batang yang bekerja di Tiongkok, kami belum pernah merekomendasikannya, kecuali ke Hongkong, Korea, dan Jepang," katanya.
Ia mengatakan hingga kini Disnakertrans belum mengambil sikap terkait persebaran virus Corona yang datang dari negeri tirai bambu tersebut.
"Kendati demikian, dalam waktu dekat kami akan menggandeng Dinkes untuk menggelar pengecekan terhadap TKA asal Tiongkok yang bekerja ada di wilayah ini," katanya.
Direktur Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batang Bhekti Mestiadji mengatakan hingga kini, pihaknya belum menerima adanya laporan terkait keberadaan masyarakat yang terjangkit virus corona.
"Kita sudah tergabung pada grup Whatsapp yang di dalamnya juga tergabung RSUD Limpung, RS QIM, Dinkes, dan 21 puskesmas. Setiap hari grup ini aktif memberikan laporan, meski ada atau tidak adanya temuan masyarakat yang terjangkit virus corona" katanya.
Menurut dia, keberadaan tiga rumah sakit dan 21 puskesmas tidak dapat memberikan pelayanan pada masyarakat yang telah terjangkit virus Corona karena hanya rumah sakit yang sudah direkomendasi dan bertipe B yang dapat memberikan pelayanan.
"Di Batang belum ada rumah sakit bertipe B sehingga apabila ada masyarakat Kabupaten Batang yang terjangkit virus corona maka kita hanya bisa memberikan rujukan saja. Ada 10 rumah sakit di Jateng telah ditetapkan untuk melayani pasien virus Corona yaitu RSUP dr. Kariadi, RSUD Muwardi, RSUD Margono, RSUD Kraton Pekalongan, RSUD Tidar Magelang, RSRSUP Suradji T Klaten, RS dr Susilo Slawi, RS Kendal, RS Banyumas, dan RS Kudus," katanya.
Baca juga: Ini alasan industri dalam negeri masih butuh TKA
Baca juga: Legislator minta Disnakertrans Jateng tingkatkan pengawasan TKA
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Batang Tulyono di Batang, Jumat, mengatakan meski Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyatakan belum mendapat temuan terkait adanya indikasi penyebaran virus Corona namun masyarakat diminta tetap waspada terhadap penyakit yang mematikan itu.
"Sebanyak 37 tenaga kerja asing asal Tiongkok itu bekerja di perusahaan Sumitomo Corporation, Black and Veatch, PT Sengon Indah Mas, PT JDA Indonesia, dan PT. Multisarana Aditransjaya," katanya.
Baca juga: Dinkes Cilacap observasi anak TKA asal China yang demam
Adapun rincian 37 TKA tersebut, bekerja di Sumitomo Corporation sebanyak 6 orang, Black and Veatch (14 orang), PT Sengon Indah Mas (10 orang), PT JDA Indonesia (3 orang), dan PT Multisarana Aditransjaya (3 orang).
"Namun, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Batang yang bekerja di Tiongkok, kami belum pernah merekomendasikannya, kecuali ke Hongkong, Korea, dan Jepang," katanya.
Ia mengatakan hingga kini Disnakertrans belum mengambil sikap terkait persebaran virus Corona yang datang dari negeri tirai bambu tersebut.
"Kendati demikian, dalam waktu dekat kami akan menggandeng Dinkes untuk menggelar pengecekan terhadap TKA asal Tiongkok yang bekerja ada di wilayah ini," katanya.
Direktur Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batang Bhekti Mestiadji mengatakan hingga kini, pihaknya belum menerima adanya laporan terkait keberadaan masyarakat yang terjangkit virus corona.
"Kita sudah tergabung pada grup Whatsapp yang di dalamnya juga tergabung RSUD Limpung, RS QIM, Dinkes, dan 21 puskesmas. Setiap hari grup ini aktif memberikan laporan, meski ada atau tidak adanya temuan masyarakat yang terjangkit virus corona" katanya.
Menurut dia, keberadaan tiga rumah sakit dan 21 puskesmas tidak dapat memberikan pelayanan pada masyarakat yang telah terjangkit virus Corona karena hanya rumah sakit yang sudah direkomendasi dan bertipe B yang dapat memberikan pelayanan.
"Di Batang belum ada rumah sakit bertipe B sehingga apabila ada masyarakat Kabupaten Batang yang terjangkit virus corona maka kita hanya bisa memberikan rujukan saja. Ada 10 rumah sakit di Jateng telah ditetapkan untuk melayani pasien virus Corona yaitu RSUP dr. Kariadi, RSUD Muwardi, RSUD Margono, RSUD Kraton Pekalongan, RSUD Tidar Magelang, RSRSUP Suradji T Klaten, RS dr Susilo Slawi, RS Kendal, RS Banyumas, dan RS Kudus," katanya.
Baca juga: Ini alasan industri dalam negeri masih butuh TKA
Baca juga: Legislator minta Disnakertrans Jateng tingkatkan pengawasan TKA
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024