Jakarta (ANTARA) - Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia, yang direncanakan berlangsung pada tahun 2020, ditunda hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan penundaan tersebut berkaitan dengan perkembangan situasi politik di Rusia saat ini.
“Untuk kunjungan Presiden Putin, sayangnya untuk sekarang tidak dapat dipastikan apa yang akan terjadi. Presiden kami mengajukan reformasi konstitusi, dan kami memiliki pemerintahan baru dan perdana menteri baru,” kata Dubes Lyudmila dalam konferensi pers di kediaman resminya di Jakarta, Rabu.
Oleh sebab itu, dia mengatakan perhatian Putin tengah terfokus pada persoalan domestik.
Menurut dia, reformasi konstitusional tersebut akan diluncurkan. Dan, setelah undang-undang disahkan oleh parlemen, akan ada referendum untuk mengetahui apakah masyarakat mendukung amandemen terhadap konstitusi yang diajukan.
“Dapat dibayangkan besarnya tugas yang harus dilakukan terkait referendum,” ujarnya.
“Jadi apakah Presiden Putin akan dapat berkunjung ke Indonesia atau tidak (tahun ini), itu masih menjadi pertanyaan,” katanya, menambahkan.
Sebagai negara yang menganut sistem republik presidensial, dia mengatakan Rusia terus melakukan adaptasi seiring dengan perkembangan masyarakat dan pertumbuhan demokrasi yang semakin kuat.
“Reformasi konstitusional ini akan memberikan lebih banyak kekuatan bagi parlemen. Contohnya untuk menunjuk perdana menteri dan jajaran menteri, yang sekarang ditunjuk oleh presiden. Salah satu bagian dari reformasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan keseimbangan,” paparnya.
Baca juga: Putin bakal kunjungi Indonesia
Baca juga: Putin juga beri ucapan selamat kepada Jokowi