Temanggung (ANTARA) - Permintaan benih ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Mungseng, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terutama lele, nila, dan ikan mas tinggi pada musim hujan ini, kata Kepala Unit BBI Mungseng Djoko Susilo.
Djoko di Temanggung, Senin, mengatakan tingginya permintaan benih ikan pada musim hujan ini karena permintaan bukan hanya dari pembudidaya ikan di kolam, tetapi juga banyak permintaan untuk budidaya ikan sistem minapadi di sawah.
Ia mengatakan peningkatan permintaan membuat BBI Mungseng terpaksa mengambil benih dari luar daerah untuk memenuhi permintaan dari petani.
Baca juga: Pentingnya sertifikasi mutu benih ikan
"Permintaan benih ikan tinggi untuk jenis nila, lele, dan ikan mas. Kami datangkan benih lele dari Magelang karena produksi benih masih kekurangan," katanya.
Ia menyebutkan kemarin menyediakan benih masing-masing jenis ikan satu kwintal habis dalam satu minggu.
Djoko menyampaikan penebaran benih ikan di sawah dilakukan setelah padi agar besar dan bisa dipanen bersamaan atau sebelum panen padi.
Baca juga: 40.000 benih ikan baung ditebar di Sungai Serayu
Ia menuturkan harga benih nila Rp45.000 per kilogram, ikan mas Rp65.000 per kilogram dan benih lele sekitar Rp550 per ekor dengan ukuran panjang 9-12 centimeter.
Dalam cuaca ekstrim, katanya perlu diwaspadai dampak buruk pada ikan, karena ikan mas dan lele banyak kasus terserang kembung yang mengakibatkan kematian.
"Guna mengatasi hal tersebut manajemen pakan harus terjaga serta jangan segan konsultasi dengan petugas penyuluh di lapangan atau datang ke BBI," katanya.
Baca juga: Disperpa Kota Magelang tebar bibit nila di demplot mina padi
Musim hujan, permintaan benih ikan di Temanggung tinggi
Senin, 17 Februari 2020 8:56 WIB
Dua pekerja menangkap induk ikan Mas untuk dipijahkan (dikawinkan) di kolam pembibitan ikan BBI (Balai Benih Ikan ) Mungseng, Temanggung, Jateng. ANTARA/Anis Efizudin
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB