Alumni Unnes kritik 7 tahun kepemimpinan Rektor Fathur Rokhman
Jumat, 13 Maret 2020 8:59 WIB
Karangan bunga yang dikirimkan Alumni Unnes Menggugat kepada Rektor Fathur Rokhman, Kamis (12/3/2020). ANTARA/ HO-Alumni Unnes Menggugat
Semarang (ANTARA) - Alumni Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyampaikan surat pernyataan sikap yang ditujukan kepada Rektor Fathur Rokhman yang berisi kritikan atas tujuh tahun kepemimpinan orang nomor satu di perguruan tinggi tersebut.
Koordinator Alumni Unnes Menggugat, Hanendya Disha Raharja, di Semarang, Kamis, mengatakan, banyak permasalahan yang muncul selama 7 tahun kepemimpinan Fathur Rokhman.
Beberapa permasalahan yang terjadi itu antara lain kebijakan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) bagi mahasiswa jalur mandiri, sanksi kepada mahasiswa yang dinilai lantang menyuarakan penolakan atas kebijakan universitas, hingga masalah dugaan plagiarisme.
Baca juga: Pelapor plagiarisme tuntut Rektor Unnes bayar ganti rugi Rp5,05 miliar
"Pernyataan sikap ini sebagai bentuk kepedulian almamater Unnes kepada kampusnya," katanya.
Menurut dia, terdapat beberapa yang disampaikan dalam surat tersebut, seperti harapan agar Unnes membuka ruang berekspresi dan berpendapat seluas-luasnya.
"Hentikan segala tindakan represif dan kriminalisasi," katanya.
Ia mengatakan, rektor harus bertanggung jawab atas segala tindakan anti-demokrasi yang melibatkannya di lingkungan Unnes.
Para alumnus juga meminta rektor menjunjung tinggi marwah kampus dengan memisahkan kepentingan pribadi dan lembaga.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 271 alumnus Unnes yang merupakan lulusan dari berbagai fakultas.
Surat pernyataan sikap tersebut diserahkan bersama dengan sebuah karangan bunga.
Surat itu sendiri diterima oleh Wakil Rektor III yang mewakili Rektor Fathur Rohkman.
Baca juga: Pengacara sebut pelapor plagiarisme Rektor Unnes punya niat jelek
Koordinator Alumni Unnes Menggugat, Hanendya Disha Raharja, di Semarang, Kamis, mengatakan, banyak permasalahan yang muncul selama 7 tahun kepemimpinan Fathur Rokhman.
Beberapa permasalahan yang terjadi itu antara lain kebijakan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) bagi mahasiswa jalur mandiri, sanksi kepada mahasiswa yang dinilai lantang menyuarakan penolakan atas kebijakan universitas, hingga masalah dugaan plagiarisme.
Baca juga: Pelapor plagiarisme tuntut Rektor Unnes bayar ganti rugi Rp5,05 miliar
"Pernyataan sikap ini sebagai bentuk kepedulian almamater Unnes kepada kampusnya," katanya.
Menurut dia, terdapat beberapa yang disampaikan dalam surat tersebut, seperti harapan agar Unnes membuka ruang berekspresi dan berpendapat seluas-luasnya.
"Hentikan segala tindakan represif dan kriminalisasi," katanya.
Ia mengatakan, rektor harus bertanggung jawab atas segala tindakan anti-demokrasi yang melibatkannya di lingkungan Unnes.
Para alumnus juga meminta rektor menjunjung tinggi marwah kampus dengan memisahkan kepentingan pribadi dan lembaga.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 271 alumnus Unnes yang merupakan lulusan dari berbagai fakultas.
Surat pernyataan sikap tersebut diserahkan bersama dengan sebuah karangan bunga.
Surat itu sendiri diterima oleh Wakil Rektor III yang mewakili Rektor Fathur Rohkman.
Baca juga: Pengacara sebut pelapor plagiarisme Rektor Unnes punya niat jelek
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ini cerita alumni Teknik Kimia UMP sukses raih peluang kerja di perusahaan ternama
25 April 2024 20:01 WIB
Kemenag kaji rekognisi alumni pesantren selain gelar Doktor Honoris Causa
28 February 2024 10:49 WIB