Penilaian Kreanova Kota Magelang ajang pengembangan budaya inovasi warga
Jumat, 13 Maret 2020 18:55 WIB
Seorang peserta memaparkan karyanya dalam penilaian Kreanova 2020 Kota Magelang, Rabu (11/3/2020). ANTARA/HO-Balitbang Kota Magelang
Magelang (ANTARA) - Penilaian karya Kreativitas dan Inovasi (Kreanova) Kota Magelang menjadi ajang strategis bagi upaya-upaya pengembangan budaya inovasi warga setempat, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Magelang Arif Barata Sakti.
"Kegiatan ini mempunyai arti yang sangat penting sebagai strategis menumbuhkan dan mengembangkan budaya inovasi masyarakat di tengah keterbatasan sumber daya alam serta tuntutan persaingan daya saing daerah yang cukup tinggi," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Balitbang Kota Magelang menerima 37 karya peserta Kreanova 2020 tingkat Kota Magelang dari kalangan masyarakat. Belum lama ini, dilakukan penilaian terhadap karya tersebut oleh tim juri di Aula Kantor Balitbang Kota Magelang.
Tim juri terdiri atas Saratri Wilonoyudho (Dosen Universitas Negeri Semarang), Sigit Priyambodo (Dosen IST Akprind Yogyakarta), Muji Setiya (Dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Sumbodo Malik (pelaku usaha), dan Doddy Ardjono (wartawan).
Baca juga: Tim Akprind monev 6 karya Kreanova Kota Magelang
"Pendaftar Kreanova tahun ini 57 karya. Namun, yang datang untuk dinilai 37 karya. Sisanya akan diikutkan pada Kreanova tahun depan," kata dia.
Pemenang karya Kreanova 2020 tingkat Kota Magelang, kata dia, layak didiseminasikan, dihilirasi, dan diikutkan pada kompetisi inovasi di tingkat lebih tinggi, yakni Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengharapkan penilaian Kreanova menghasilkan karya inovasi yang baru, orisinal dan berkualitas, memberi manfaat secara langsung kepada masyarakat, serta diterima pasar.
Ia menjelaskan daya saing suatu daerah ditentukan banyak faktor, di antaranya kesiapan dalam penerapan pengembangan dan penguasaan teknologi, serta kemampuan berinovasi.
"Peran Balitbang sangat diperlukan dalam mendukung program pengembangan, pemberdayaan kemandirian masyarakat melalui inovasi, transfer teknologi dan komersialisasi hasil inovasi," katanya.
Kepala Subbidang Penguatan Harmonisasi Balitbang Kota Magelang R. Burhan P.K. mengatakan setelah proses penilaian, tahap berikutnya peninjauan lapangan.
Baca juga: Balitbang Kota Magelang seleksi produk Kreanova 2019
Selain target jumlah proposal yang masuk, pihaknya juga menargetkan ada karya yang masuk kategori A.
"Tahun 2019 lalu kita nihil kategori A, karena memang tak mudah. Kategori A itu karyanya benar-benar merupakan temuan baru dan nantinya terkait Hak Kekayaan Intelektual," katanya.
Ia menyebut sembilan kategori lomba Kreanova, yakni agribisnis dan pangan, energi, kehutanan dan lingkungan hidup, kelautan dan perikanan, kesehatan obat-obatan dan kosmetika, pendidikan, rekayasa teknologi dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, serta sosial.
Penjaringan Kreanova Kota Magelang telah dilaksanakan sejak 200. Hingga 2019 telah menghasilkan 423 karya inovasi.
Ia menyebut kegiatan tersebut telah menorehkan berbagai prestasi Kota Magelang, baik tingkat nasional maupun regional.
Baca juga: 5 karya Krenova Kota Magelang maju tingkat Jateng
Baca juga: Balitbang Kota Magelang utamakan kualitas Kreanova 2019
"Kegiatan ini mempunyai arti yang sangat penting sebagai strategis menumbuhkan dan mengembangkan budaya inovasi masyarakat di tengah keterbatasan sumber daya alam serta tuntutan persaingan daya saing daerah yang cukup tinggi," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Balitbang Kota Magelang menerima 37 karya peserta Kreanova 2020 tingkat Kota Magelang dari kalangan masyarakat. Belum lama ini, dilakukan penilaian terhadap karya tersebut oleh tim juri di Aula Kantor Balitbang Kota Magelang.
Tim juri terdiri atas Saratri Wilonoyudho (Dosen Universitas Negeri Semarang), Sigit Priyambodo (Dosen IST Akprind Yogyakarta), Muji Setiya (Dosen Universitas Muhammadiyah Magelang), Sumbodo Malik (pelaku usaha), dan Doddy Ardjono (wartawan).
Baca juga: Tim Akprind monev 6 karya Kreanova Kota Magelang
"Pendaftar Kreanova tahun ini 57 karya. Namun, yang datang untuk dinilai 37 karya. Sisanya akan diikutkan pada Kreanova tahun depan," kata dia.
Pemenang karya Kreanova 2020 tingkat Kota Magelang, kata dia, layak didiseminasikan, dihilirasi, dan diikutkan pada kompetisi inovasi di tingkat lebih tinggi, yakni Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengharapkan penilaian Kreanova menghasilkan karya inovasi yang baru, orisinal dan berkualitas, memberi manfaat secara langsung kepada masyarakat, serta diterima pasar.
Ia menjelaskan daya saing suatu daerah ditentukan banyak faktor, di antaranya kesiapan dalam penerapan pengembangan dan penguasaan teknologi, serta kemampuan berinovasi.
"Peran Balitbang sangat diperlukan dalam mendukung program pengembangan, pemberdayaan kemandirian masyarakat melalui inovasi, transfer teknologi dan komersialisasi hasil inovasi," katanya.
Kepala Subbidang Penguatan Harmonisasi Balitbang Kota Magelang R. Burhan P.K. mengatakan setelah proses penilaian, tahap berikutnya peninjauan lapangan.
Baca juga: Balitbang Kota Magelang seleksi produk Kreanova 2019
Selain target jumlah proposal yang masuk, pihaknya juga menargetkan ada karya yang masuk kategori A.
"Tahun 2019 lalu kita nihil kategori A, karena memang tak mudah. Kategori A itu karyanya benar-benar merupakan temuan baru dan nantinya terkait Hak Kekayaan Intelektual," katanya.
Ia menyebut sembilan kategori lomba Kreanova, yakni agribisnis dan pangan, energi, kehutanan dan lingkungan hidup, kelautan dan perikanan, kesehatan obat-obatan dan kosmetika, pendidikan, rekayasa teknologi dan manufaktur, kerajinan dan industri rumah tangga, serta sosial.
Penjaringan Kreanova Kota Magelang telah dilaksanakan sejak 200. Hingga 2019 telah menghasilkan 423 karya inovasi.
Ia menyebut kegiatan tersebut telah menorehkan berbagai prestasi Kota Magelang, baik tingkat nasional maupun regional.
Baca juga: 5 karya Krenova Kota Magelang maju tingkat Jateng
Baca juga: Balitbang Kota Magelang utamakan kualitas Kreanova 2019
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024