Pejabat Korsel serukan kehati-hatian soal laporan Kim Jong Un sakit

Senin, 27 April 2020 14:00 WIB
Pemimpin Korea Kim Jong Un dan saudara perempuannya Kim Yo Jong menghadiri pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Peace House di desa gencatan senjata Panmunjom di dalam zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, 27 April 2018. ANTARA FOTO/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters
/aww.
Seoul (ANTARA) - Para pejabat Korea Selatan menyerukan kehati-hatian mengenai laporan kemungkinan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sakit.

Pejabat Korsel menekankan bahwa mereka tidak mendeteksi adanya pergerakan yang tidak biasa di Korea Utara.

Dalam suatu forum tertutup pada Minggu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul, yang mengurusi keterlibatan Korsel dengan Korea Utara, mengatakan pemerintah Korsel memiliki kemampuan intelijen untuk mengatakan dengan keyakinan bahwa tak ada kejadian yang tidak biasa di Korut.

Rumor dan spekulasi mengenai kondisi kesehatan Kim Jong Un dimulai setelah pemimpin Korea Utara itu tidak tampil di depan umum pada hari nasional penting negara itu pada 15 April, dan sejak itu dia belum terlihat tampil kembali di depan publik.

Media Korea Selatan pekan lalu melaporkan bahwa Kim mungkin telah menjalani operasi jantung atau berada dalam isolasi untuk menghindari paparan virus corona baru.

Baca juga: Trump soal kabar Kim Jong Un: "Saya rasa laporan itu tidak benar"

Pada Senin, media pemerintah Korea Utara sekali lagi tidak menunjukkan adanya foto baru Kim atau melaporkan keberadaannya.

Namun, media Korut melaporkan bahwa Kim telah mengirim pesan terima kasih kepada para pekerja yang membangun sebuah resor wisata di Wonsan, daerah yang disebut beberapa laporan media Korea Selatan mungkin akan menjadi tempat Kim tinggal sementara.

"Posisi pemerintah kami tegas. Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Dia sedang tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April. Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi," kata Moon Chung-in, penasihat kebijakan luar negeri utama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kepada saluran  berita di Amerika Serikat.

Gambar satelit dari pekan lalu menunjukkan kereta khusus milik Kim di Wonsan, yang mendukung isi laporan itu, menurut 38 North, yakni suatu kelompok proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington.

Meskipun kelompok 38 North mengatakan kereta di gambar satelit itu mungkin kereta pribadi pemimpin Korea Utara, Reuters belum dapat mengonfirmasi hal itu secara independen.

Reuters juga belum dapat mengonfirmasi apakah Kim Jong Un memang berada di Wonsan.

Seorang juru bicara untuk Kementerian Unifikasi Korea pada Senin mengatakan bahwa dia tidak mau berkomentar apa pun ketika ditanya tentang laporan bahwa Kim berada di Wonsan.

Pekan lalu China mengirim satu tim ke Korea Utara termasuk para ahli medis untuk memberi masukan terkait kondisi Kim Jong Un, menurut tiga orang yang mengetahui situasi tersebut.

Reuters belum dapat menyimpulkan hubungan antara kunjungan tim dari China ke Korut dengan perihal kondisi kesehatan Kim.

Pada Jumat (24/4), satu narasumber Korea Selatan mengatakan kepada Reuters bahwa intelijen mereka melaporkan bahwa Kim Jong Un masih hidup dan kemungkinan akan segera muncul.

Beberapa pengamat telah memperingatkan bahwa Kim Jong Un sebelumnya pernah menghilang dari liputan media pemerintah Korut sebelumnya. Selain itu, upaya mengumpulkan informasi yang akurat di Korea Utara terkenal sulit.

Media pemerintah Korea Utara terakhir kali melaporkan keberadaan Kim ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April.

Kim, yang diyakini berusia 36 tahun, menghilang dari pantauan media pemerintah Korut selama lebih dari sebulan pada 2014 dan TV pemerintah Korea Utara kemudian menunjukkan dia berjalan dengan pincang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Siapa yang mungkin gantikan Kim Jong Un jika Korut hadapi suksesi?
Baca juga: Korut dipimpin kalangan senior, hubungan ke Korsel bisa negatif

 

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

De Jong positif COVID-19

02 April 2022 17:58 WIB, 2022

Terpopuler - Politik dan Hankam