Jubir Olimpiade 2020 malah sayangkan pemberitaan optimistis media lokal

Jumat, 10 Juli 2020 8:35 WIB
Seorang pejalan kaki sambil mengenakan masker melintas di dekat logo olimpiade di kota Tokyo, Jepang (12/3/2020). ANTARA/Xinhua/Du Xiaoyi/aa.
Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Olimpiade Tokyo 2020, Masa Takaya, mengaku menyayangkan pemberitaan media-media lokal Jepang yang belakangan menurunkan laporan bernada optimistis mengenai upaya panitia pelaksana pesta olahraga empat tahunan itu untuk mengamankan sejumlah arena.

Media-media Jepang seperti NHK dan Kyodo belakangan melaporkan bahwa panpel memprioritaskan kepastian penggunaan arena-arena yang sebelumnya sudah disiapkan untuk digunakan dalam Olimpiade yang akhirnya diundur ke tahun depan karena pandemi COVID-19.

Akan tetapi, dalam jumpa pers mingguan, Takaya menyebut laporan-laporan itu hanyalah penilaian bernada optimistis ketimbang pernyataan resmi dari organisasinya.

"Kami telah melihat sejumlah laporan media yang fokus membahas status penyelematan venue untuk Olimpiade di 2021," ucap Takaya sebagaimana dilansir Reuters, Jumat.

"Tetapi saya harus meluruskannya... itu semua bukan sesuatu yang sudah resmi kami umumkan ataupun pernyataan resmi Pemerintah Tokyo. Sayangnya, laporan-laporan itu hanyalah sesuatu yang hanya berdasarkan pandangan optimistis," ujarnya menambahkan.

Baca juga: 80 persen arena telah dipastikan untuk Olimpiade tahun depan
Baca juga: Panpel Olimpiade Tokyo masih berusaha amankan penggunaan kampung atlet


Sebelumnya, pada bulan lalu Ketua Panpel Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto sempat menyatakan bahwa pihaknya sudah memastikan penggunaan 80 persen dari seluruh arena sesuai rencana awal, tetapi Kampung Atlet dan gedung serbaguna Tokyo Big Sight yang sedianya digunakan untuk media center termasuk dari 20 persen yang belum bisa dipastikan penggunaannya.

Lantas media lokal pada Kamis juga melaporkan sebagian besar jadwal penyelenggaraan Olimpiade tidak akan berubah dan para pemegang tiket berhak mendapat pengembalian uang mereka, kendati keputusan itu masih harus mendapat persetujuan dari sidang umum Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 17 Juli.

Dalam jumpa pers Jumat, Takaya membantah semua laporan itu dan menyatakan panpel Tokyo tidak akan meminta persetujuan apapun dari IOC pekan depan dan belum ada keputusan apapun yang sudah dilakukan.

Pernyataan Takaya tentu kian menguatkan argumen sejumlah pihak yang meragukan Jepang bakal tetap bisa menyelenggarakan Olimpiade Tokyo tahun depan, bahkan jajak pendapat media lokal baru-baru ini mendapati 77 persen responden juga menyatakan hal serupa.

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Leani terima bonus Rp13,5 miliar

17 September 2021 14:31 WIB, 2021