GKR Hemas setuju sekolah tatap muka dibuka kembali
Kamis, 6 Agustus 2020 15:54 WIB
Anggota DPD RI GKR Hemas saat melakukan sosialisasi di Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. ANTARA/HO-Humas Pemkab Sleman
Sleman (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengaku sangat setuju kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah segera dijalankan kembali dengan menerapkan protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19.
"Saya sangat setuju agar sekolah segera dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan. Saya ikut mendorong dibukanya sekolah secepat mungkin karena ini mempengaruhi kehidupan anak kita di masa yang akan datang," katanya dalam kegiatan sosialisasi dan penyerapan aspirasi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Kamis.
Baca juga: PGRI : 85 persen orang tua cemas anaknya kembali sekolah
Dalam kegiatan sosialisasi di Desa Glagaharjo mengemuka pembicaraan mengenai keterbatasan mengakses layanan internet untuk pembelajaran jarak jauh.
GKR Hemas mengatakan bahwa ketersediaan layanan internet di setiap desa dan daerah berbeda dan kondisi yang demikian mempengaruhi keberlangsungan kegiatan pembelajaran jarak jauh via daring.
Dalam kegiatan sosialisasi juga mengemuka pula masalah kerusakan jalur evakuasi di Desa Glagaharjo, desa tertinggi di lereng Gunung Merapi tersebut.
Menurut Bupati Sleman Sri Purnomo, jalur evakuasi tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka efektivitas dan kelancaran proses evakuasi saat Gunung Merapi meletus.
Baca juga: Banyak orang tua kepayahan dampingi anak belajar daring
"Saya sangat setuju agar sekolah segera dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan. Saya ikut mendorong dibukanya sekolah secepat mungkin karena ini mempengaruhi kehidupan anak kita di masa yang akan datang," katanya dalam kegiatan sosialisasi dan penyerapan aspirasi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Kamis.
Baca juga: PGRI : 85 persen orang tua cemas anaknya kembali sekolah
Dalam kegiatan sosialisasi di Desa Glagaharjo mengemuka pembicaraan mengenai keterbatasan mengakses layanan internet untuk pembelajaran jarak jauh.
GKR Hemas mengatakan bahwa ketersediaan layanan internet di setiap desa dan daerah berbeda dan kondisi yang demikian mempengaruhi keberlangsungan kegiatan pembelajaran jarak jauh via daring.
Dalam kegiatan sosialisasi juga mengemuka pula masalah kerusakan jalur evakuasi di Desa Glagaharjo, desa tertinggi di lereng Gunung Merapi tersebut.
Menurut Bupati Sleman Sri Purnomo, jalur evakuasi tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka efektivitas dan kelancaran proses evakuasi saat Gunung Merapi meletus.
Baca juga: Banyak orang tua kepayahan dampingi anak belajar daring
Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
bentuk Penolakan OSO, Beberapa Anggota DPD Serahkan Laporan Reses Farouk-Hemas
11 April 2017 17:34 WIB, 2017
Hemas dan Farouk dan Wakil dari Indonesia Barat Bersaing jadi Ketua DPD
11 October 2016 11:01 WIB, 2016