Jakarta (ANTARA) - Bek Bayern Muenchen Joshua Kimmich yakin timnya tidak menempuh strategi bertahan dalam laga final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu waktu setempat (Senin WIB), hanya demi membendung marabahaya yang mungkin ditimbulkan Kylian Mbappe atau Neymar.
Baca juga: Neymar sesumbar PSG tak mau lagi tersingkir dari Liga Champions
"Saat ini kami belum tahu starting eleven untuk besok, tetapi jika dimainkan saya pikir akan main di sektor bek kanan," katanya dalam jumpa pers pralaga dilansir laman resmi UEFA, Minggu dini hari WIB.
"Itu berarti saya akan bertemu Neymar atau Mbappe, dua pemain yang bisa menyerang dengan bagus, tetapi saya pikir kami tidak akan main terlalu bertahan," ujarnya menambahkan.
Menurut Kimmich laga besok adalah pertemuan dua tim yang sudah membuktikan kekuatannya dalam merintis jalan menuju final sehingga akan menjadi pertandingan yang menarik.
Baca juga: Bayern melenggang lewati Lyon ke final Liga Champions
"Kami bersiap untuk laga yang berimbang, ini adalah dua tim kuat yang pantas untuk tampil di final," katanya.
Di sisi lain, laga final kali ini merupakan capaian pertama bagi Kimmich dalam lima musim penampilan bersama Bayern di kancah sepak bola paling bergengsi di Eropa itu.
Ia berharap bisa lebih beruntung dibanding skuat Bayern yang menjuarai Liga Champions 2012/13 setelah penampilan ketiga di partai final dalam kurun waktu empat musim.
"Generasi sebelumnya membutuhkan beberapa percobaan untuk bisa mengangkat trofi, tapi kami ingin mengangkatnya di kesempatan pertama dan besok kami akan mengerahkan semua kemampuan agar itu terwujud," pungkas Kimmich.
Jika berhasil menjadi juara, maka Bayern akan menyamai rekor Liverpool dengan torehan tujuh kali juara di kompetisi tersebut.
Baca juga: Gnabry tegaskan Bayern ingin juara Champions
Baca juga: Angel Di Maria berharap trofi Liga Champions lagi di Lisbon
Baca juga: Kala tim-tim 'liga petani' mendominasi Liga Champions