Semarang (ANTARA) -
Pemerintah Slowakia menawarkan kerja sama di sektor energi dan teknologi informasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Ini adalah kunjungan kali pertama. Saya menawarkan kerja sama, terutama di sektor energi dan teknologi informasi," kata Duta Besar Slowakia untuk Indonesia Jaroslav Chlebo saat bertemu Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Semarang, Jumat.

Ia mengungkapkan ada beberapa perusahaan di Slowakia yang tertarik untuk bekerja sama dan berinvestasi di Provinsi Jateng.
 
"Ada beberapa perusahaan kami yang tertarik. Kami tidak bisa menjanjikan sesuatu yang besar, tapi kami bisa memastikan produk yang dihasilkan sangat baik," ujarnya.

Baca juga: Urutsewu Boyolali masuk nominasi desa mandiri energi

Ia menjelaskan bahwa mayoritas perusahaan energi di Slowakia bergerak di bidang energi nuklir dan terbarukan dan hal tersebut akan baik apabila bisa dikembangkan bersama Pemprov Jateng.
 
"Kami punya perusahaan energi dan energi terbarukan, yang mungkin belum terlalu diperhatikan di sini. Dulu kita membakar batu bara, tapi sekarang lebih ke gas. Kami juga tertarik dengan konsep smart city. Nanti bisa kami suplai penerangan dengan sistem charger. Kami memproduksi itu," katanya.
 
Selain di sektor industri energi dan teknologi informasi, Chlebo juga membuka peluang kerja sama dalam menangani COVID-19 dan sektor kesehatan yang lain.

"Saat ini kami juga sedang mengembangkan vaksin COVID-19 dan masuk tahap tiga. Juga, ventilator untuk paru-paru dan peralatan kesehatan gigi, ini bagus untuk dikerjasamakan," ujarnya.

Menanggapi tawaran kerja sama tersebut, Wagub Jateng yang akrab disapa Gus Yasin menyambut baik kedatangan perwakilan dari Slowakia itu.
 
"Untuk pengembangan sektor energi bisa kita dorong, misalnya penggunaan mobil elektrik, sepeda elektrik. Dan di sana informasinya juga mengembangkan sampah untuk menjadi energi listrik," katanya.

Baca juga: Pertumbuhan energi terbarukan RI tertinggi di dunia
 
Selain itu, lanjut dia, peluang kerja sama di sektor kesehatan juga menarik, apalagi saat ini Indonesia dan Slowakia sama-sama sedang mengembangkan vaksin COVID-19.
 
"Untuk ventilator juga kita butuh, terutama yang lebih canggih tidak perlu dimasukkan ke tenggorokan. Tak kalah penting, juga soal konsep smart city," ujarnya.(LHP)