Magelang (ANTARA) - Pekan Kebudayaan Nasional digelar selama sebulan, 30 Oktober-30 November 2020. Tahun ini sebagai penyelenggaraan tahun kedua yang situasinya di tengah pandemi COVID-19.

Pelaksanaan berbagai acara secara virtual, termasuk pembukaan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (31/1). Berbagai kegiatan bisa diikuti melalui website resmi Pekan Kesenian Nasional 2020, https://pkn.id atau aplikasi-aplikasi yang dikembangkan panitia dan media sosial.

Pekan Kebudayaan Nasional 2020 dengan tema "Ruang Bersama Untuk Indonesia Bahagia", diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Resolusi Kongres Kebudayaan Indonesia pada akhir 2018.

Baca juga: Bagi Komunitas Lima Gunung, pandemi bukan halangan berkarya

Terlibat dalam perhelatan itu, 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi dan 93 pergelaran dihadirkan, serta 1.477 karya seni visual dipamerkan. Kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional berupa kompetisi, konferensi, pameran, dan pergelaran yang berangkat dari perspektif kebudayaan bangsa, yang terkait dengan ketahanan lingkungan, pangan, ekonomi, jiwa-raga, dan budaya.

Pihak Dirjen Kebudayaan Kemendikbud mendaku Pekan Kebudayaan Nasional 2020 sebagai acara kebudayaan secara daring terbesar di dunia dengan harapan menjadi ruang interaksi budaya dalam adaptasi kebiasaan baru, dampak pandemi virus corona jenis baru.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengemukakan konteks kekinian atas PKN tahun ini, di mana ketahanan budaya menjadi basis menghadapi situasi pandemi virus.

Kekayaan budaya Indonesia menjadi tempat setiap warga bangsa menemukan banyak elemen untuk membantu memperkuat diri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di tengah pandemi.

Salah satu seniman besar Indonesia saat ini, penari Eko Supriyanto, menyebut PKN 2020 wadah menguak tentang kedigdayaan Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk tentu saja pandemi. Dalam pembukaan acara, penari dan koreografer itu menyuguhkan karya kolosal dan megah berjudul "Mighty Indonesia" dengan latar belakang Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Banyak lagi simbol-simbol kedigdayaan bangsa, secara bendawi dan tak bendawi, dalam wujud kesenian tradisional, modern, maupun kontemporer, serta tradisi budaya, disajikan dalam pekan kebudayaan dengan harapan bisa diunduh menjadi inspirasi bangsa menghadapi terpaan virus.

Kemampuan cerdas, jitu, dan lantip warga bangsa mengunduh simbol-simbol budayanya itu sebagai jati diri dan keunggulan tersendiri atas bangsa yang sedang berjalan, menghadapi, dan bekerja serius untuk keluar dari pandemi global virus.

Seperti disampaikan Presiden Jokowi, justru dalam situasi serba sulit karena pandemi, semua pihak harus memperkuat semangat pantang menyerah, mengembangkan kreasi dan bergerak maju untuk membangun memori masa depan.

"Semua berupaya meletakkan satu bata, bata budaya, untuk membangun peradaban Indonesia maju," ujarnya.

Baca juga: Festival Lima Gunung 2020 pamerkan wayang karya maestro Rastika
Baca juga: Seniman petani Lima Gunung kolaborasi pentas dengan santri