Penghargaan tersebut diberikan secara virtual dalam acara E-Awarding 9th Infobank Sharia Finance Institution Award 2020 di Jakarta pada Selasa, 27 Oktober 2020.
Acara pemberian penghargaan diawali kegiatan web seminar dengan tema Potensi Ekonomi Syariah Pasca-Pandemi: Meningkatkan Daya Saing Perbankan Syariah Melalui Konsolidasi yang menghadirkan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin untuk memberikan keynote speech.
Sejumlah narasumber yang hadir antara lain Heru Kristiyana Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Fathan Subchi Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, John Kosasih Direktur Utama BCA Syariah, dan Gatot Suprabowo Direktur Utama Jamkrindo Syariah.
Pemberian penghargaan berdasarkan hasil kajian The Best Sharia Finance Institution 2020 yang dilakukan oleh Biro Riset Infobank (birI) pada dua kinerja keuangan (audited) tahun 2018 dan 2019 dengan menggunakan empat pendekatan, yakni rasio keuangan penting, pertumbuhan, good corporate governance, dan profil risiko.
Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya mengucapkan terima kasih kepada Infobank atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan kepada Bank Jateng Unit Usaha Syariah.
“Penghargaan tersebut dipersembahkan kepada nasabah sebagai bentuk terima kasih atas kepercayaan kepada Unit Usaha Syariah Bank Jateng. Kami berkewajiban untuk menjaga amanah masyarakat dan sebagai lembaga intermediasi kami akan menyalurkan pembiayaan kepada sektor riil dengan tetap memperhatikan prinsip prudential banking. Nasabah akan turut bangga karena memiliki peran yang besar terhadap tumbuh kembangnya ekonomi syariah di Indonesia," kata Hanawijaya.
Baca juga: Bank Jateng Syariah serahkan mobil ambulance ke IAIN Salatiga
Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19 saat ini, tambah Hanawijaya, Bank Jateng Unit Usaha Syariah mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, hingga triwulan ke-III Bank Jateng Unit Usaha Syariah mampu mencatatkan aset sebesar Rp4,82 triliun atau mampu tumbuh 31,11 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama ditahun 2019 sebesar Rp3,68 triliun.
Pertumbuhan aset tersebut didukung oleh pertumbuhan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yakni sebesar Rp3,16 triliun atau naik sebesar 50,57 persen dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp2,10 triliun.
Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk tabungan dan giro, tabungan mampu memberikan kontribusi sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh sebesar 25,77 persen dari posisi sama ditahun 2019 sebesar Rp835,82 miliar.
Sedangkan giro mampu tumbuh sebesar Rp333,21 miliar atau naik 25,77 persen dari tahun lalu, sementara simpanan berjangka mampu menyumbang raihan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1,77 triliun dan pembiayaan sebesar Rp2,83 triliun serta laba usaha sebesar Rp69,08 miliar hingga akhir triwulan III.
Baca juga: Bank Jateng dukung program tanam 5.000 pohon Kopi Arabika di Wonogiri